REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani meminta agar semua pihak saling berkomunikasi guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Desa Wadas Jawa Tengah (Jateng). Dia juga berharap semua stakeholder terkait saling terbuka agar masalah yang terjadi segera rampung.
"Prinsipnya masing-masing perlu terbuka mencari alternatif yang baik dan tidak berangkat dari posisi 'pokok'-nya, sehingga dialog bisa jalan," kata Arsul Sani di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Arsul meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan para warga yang kontra terhadap pembangunan saling membuka dialog. Dia pun menyarankan peran serta tokoh masyarakat hingga agama turut dilibatkan guna mendamaikan peristiwa yang terjadi.
"Kami berharap baik pemerintah maupun warga yang menolak terus membuka komunikasi baik langsung atau melalui aktivis atau ulama tertentu seperti Kyai Abdul Azis itu," katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melanjutkan, resolusi tertentu bakal lahir jika ruang-ruang dialog telah dikedepankan. Dia mengingatkan, komunikasi yang telah terjadi harus diwujud-konkretkan dalam kebijakan terukur nantinya.
"Tentu yang diharapkan adalah tindak lanjut dari kebijakan mendengarkan semua pihak," kata Asrul.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah mendatangi Desa Wadas, Purworejo pada Ahad (13/2/2022) lalu. Kedatangannya guna mendengarkan keluhan warga setempat dan berjanji akan menindaklanjuti hal yang terjadi. Dia juga meminta maaf atas peristiwa kurang menyenangkan yang terjadi pada Selasa (8/2/2022) lalu.