Rabu 16 Feb 2022 21:28 WIB

Rumah Warga Babelan Bekasi Hancur Tersapu Puting Beliung

Angin puting beliung berasal dari lahan sawah 500 meter di depan rumah warga.

Warga merapikan bagian rumahnya yang rusak usai terjangan angin puting beliung di Desa Sukadaya, Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warga merapikan bagian rumahnya yang rusak usai terjangan angin puting beliung di Desa Sukadaya, Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Satu rumah warga milik keluarga Masuti (35) yang tinggal di Kampung Tambun Bohir, RT 21/12, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat hancur tersapu angin puting beliung.

"Kena angin puting beliung kemarin (Selasa, 15/2), ini atap saya sudah tidak ada, hancur berkeping-keping 'ketiup' angin," kata Masuti saat ditemui di rumahnya, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan kejadian angin puting beliung awalnya muncul di lahan persawahan yang berjarak kurang lebih 500 meter dari depan rumahnya. Masuti kemudian meminta anak bungsunya masuk ke dalam rumah.

"Gelap 'banget' kemarin sore, awalnya saya melihat angin dari arah sawah 'muter-muter', 'gede' banget. Hujan juga rintik-rintik. Terus saya suruh anak saya masuk, suami sudah di dalam, kalau anak saya yang besar lagi main di rumah tetangga," katanya.

Tidak lama berselang, kata dia, terdengar suara gemuruh dari atas rumahnya. Seketika angin membawa serta asbes atap rumahnya ke arah belakang.Masuti beserta suami dan anaknya yang kala itu berada di dalam rumah, langsung berlari keluar untuk menyelamatkan diri.

"Cepat banget kejadiannya, langsung saja atapnya kebawaangin. Langsung saya sama suami dan anak pergi keluar," katanya.

Dia mengaku kejadian tersebut bahkan menyebabkan kabel listrik yang sudah lama melintang di atas atap rumahnya ikut terbawa angin puting beliung. Sejumlah pohon juga patah akibat kencangnya angin tersebut.

"Asbes hancur, terus kabel listrik putus ke arah belakang. Untung saya larinya ke arah depan rumah. Pohon di belakang juga pada patah. Rumah saya saja yang kena, tetangga saya tidak," katanya.

Ia beserta keluarga kini terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya yang tinggal di dekat lokasi kejadian. Ia pun hingga kini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah setempat.

"Sudah didatangi sama orang desa. Belum ada bantuan apa-apa. Datang cuma melihat saja kondisinya seperti apa," kata Masuti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement