REPUBLIKA.CO.ID, Sekjen Cyber Indonesia Jack Lapian meninggal dunia. Kabar Jack Lapian meninggal disampaikan anaknya, Jonathan Edward Lapian yang diunggah melalui akun Twitter Jack Lapian.
"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, Jack Boyd Lapian hari Rabu 16 Februari 2022 pukul 21.00 WIB. Terimakasih untuk dukungan dan doanya para rekan2 dan senior🙏 -Jonathan Edward Lapian," demikian informasi yang disampaikan.
Sejumlah tokoh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Jack Lapian, salah satunya politikus PDIP Budiman Sudjatmiko. "Rest in Peace, bung Jack. Pertarunganmu telah selesai. Biarkan ide2mu yg tetap bertarung di raga generasi yg baru," kicau Budiman lewat akun Twitter-nya.
Jack Boyd Lapian dalam beberapa tahun belakangan menjadi sosok yang cukup dikenal. Ia beberapa kali melaporkan sejumlah pihak ke polisi atas dugaan ujaran kebencian dan juga penyebaran berita bohong. Ia pernah melaporkan Anies Baswedan, namun mencabut laporannya kembali.
Jack melaporkan musisi Ahmad Dhani atas dugaan tindak pidana ujaran kebencian. Jack melaporkan Dhani karena dianggap melanggar Pasal 45A ayat 2 juncto 28 Ayat (2) Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto pasal 55 ayat 1 KUHP.
Ia juga pernah melaporkan Rock Gerung. Rocky dilaporkan oleh Jack Boyd atas ungkapan bahwa kitab suci adalah fiksi di salah satu program stasiun televisi. Jack melaporkan Rocky ke Bareskrim Polri pada 16 April 2018.
Tokoh lain yang juga pernah dilaporkannya adalah Fadli Zon, Habiburokhman dan Ferdinand Hutahean.
Sosok Jack Lapian
Saat wawancara pada 2019 lalu, Jack mengatakan, dulu pada 2012 dia adalah relawan Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Saat itu Basuki masih di Partai Gerindra. Dia mengaku punya keahlian khusus dalam bidang Teknologi Informasi (IT).
"Kebetulan memang spesialis saya di udara, di IT. Jadi waktu itu saya bergabung di (Jasmev) Jokowi-Ahok Social Media Volunteer. Saya relawan pure, tidak dibayar, untuk memenangkan Jokowi-Basuki di Pilkada DKI 2012," kata Jack kepada Republika.co.id, Kamis (31/1/2019).
Kemudian, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Jack kembali menjadi relawan di bidang medsos untuk pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia menjadi relawan dalam Jokowi Advance Social Media Volunteer. Setelah itu, ia kembali menjadi relawan di Pilgub DKI 2017.
"Saya memutuskan untuk bicara dengan pendiri Jasmev, saya minta izin membuat organisasi relawan sendiri, akhirnya saya buat namanya BTP Network. Sebagai pendiri dan itu resmi. Terdaftar. Jadi semua organisasi relawan yang tadi saya sampaikan itu terdaftar di KPU," tutur Jack.
Jack menjelaskan, ia bersama Muannas Alaidid, Abu Janda, dan beberapa aktivis lain itu membentuk organisasi masyarakat yang dinamai Cyber Indonesia. Jack menjabat sekretaris jenderal di organisasi yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM itu. "Saya basic-nya pengusaha. Saya kalau di politik sifatnya relawan," tutur dia.
Pada Pilpres 2019, Jack menjadi relawan untuk kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Organisasi relawan yang ia buat adalah Gerakan/Cyber Pancasila, dan ini, kata dia, terdaftar di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi.
Baca juga : Mahfud Berani Ditantang Debat Soal Wayang dengan Ustaz Khalid Basalamah