Kamis 17 Feb 2022 08:04 WIB

Antisipasi Potensi Bencana, Pemkab Garut Siap Bangun Selter

Selter di Garut akan menjadi tempat penampungan sementara warga terdampak bencana.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan secara simbolis menyerahkan rumah di tempat relokasi warga terdampak bencana di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa (15/2/2022).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan secara simbolis menyerahkan rumah di tempat relokasi warga terdampak bencana di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menyiapkan pembangunan selter untuk tempat evakuasi atau penampungan sementara warga terdampak bencana. Untuk tahap awal, pemkab merencanakan pembangunan selter ini di wilayah selatan Garut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, sementara ini selter direncanakan dibangun di dua lokasi, yaitu di wilayah Kecamatan Cibalong dan Cikelet, yang dekat dengan pantai. “Itu disiapkan untuk mengantisipasi kejadian bencana, khususnya tsunami. Apalagi potensi tsunami itu ada di Kabupaten Garut,” kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (16/2/2022).

Budi menjelaskan, lokasi selter itu tak terlalu jauh dari pantai. Namun, posisinya berada di dataran tinggi, yang diklaim aman dari ancaman tsunami.

“Sama seperti di Pangandaran, tapi ini tidak di pinggir pantai persis. Di sini agak jauh, tapi dari sana masih terlihat pantai. Itu di lokasi aman, sudah melalui rekomendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika),” kata dia.

Sejauh ini, menurut Budi, sudah dilakukan pengadaan tanah untuk pembangunan selter. Sumber dana untuk pengadaan tanah itu disebut dari APBD Kabupaten Garut. Selanjutnya dibuat detail engineering design (DED).

“Kalau untuk tanah mah sudah selesai. Kami tahun ini masih merancang DED. Setelah itu selesai, baru 2023 itu diajukan untuk pembangunan fisiknya,” ujar dia.

Rencananya satu selter disebut dapat menampung sekitar 750-1.000 orang. Apabila tak ada kejadian bencana yang membuat warga mesti dievakuasi, selter itu disebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain, misalnya sarana olahraga masyarakat.

“Mudah-mudahan selesai 2023. Pas bangunan (selter) jadi, saya mah maunya itu digunakan untuk tempat olahraga atau hajatan. Mudah-mudahan mah tidak ada bencana,” kata Budi.

Rencana pembangunan selter di wilayah selatan Garut itu sebelumnya diungkapkan Bupati Garut Rudy Gunawan, Selasa (15/2/2022). Dalam keterangan resminya, Bupati mengatakan, di Kabupaten Garut belum ada selter untuk tempat penampungan sementara warga terdampak bencana.

Ia berharap pembangunan selter bisa mulai diproses tahun ini. “Kami tidak pernah punya selter,” ujarnya.

Untuk kebutuhan pembangunan selter, Bupati mengatakan, sementara ini dianggarkan sekitar Rp 3 miliar. Ia berharap tahun depan Garut bisa mempunyai empat selter sebagai tempat penampungan sementara warga terdampak bencana. Termasuk di wilayah perkotaan.

“Kalau terjadi bencana, orang itu masuk ke selter dulu. Setelah itu, kalau memang (warga terdampak bencana) harus direlokasi, maka direlokasi,” kata Bupati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement