REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada Rabu (16/2/2022), Turki melanjutkan dialog positif dengan Arab Saudi. Dia ingin mengambil langkah nyata dalam beberapa hari mendatang untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
"Kami melanjutkan dialog positif kami dengan Arab Saudi. Kami ingin melanjutkan dengan mengambil langkah-langkah konkret di periode mendatang," kata Erdogan kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Uni Emirat Arab.
Erdogan menunjukan hubungan yang mulai membaik dengan Saudi. Sebelumnya hubungan kedua negara telah bermasalah sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh regu pembunuh di konsulat kerajaan di Istanbul pada 2018. "Kami ingin mengembangkan proses ke arah yang positif," kata presiden Turki ini.
Usai peristiwa pembunuhan jurnalis asal Saudi itu, Turki menuntut agar Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat lainnya diadili. Atas tuntutan tersebut, Riyadh memberlakukan boikot tidak resmi atas barang-barang dari Ankara.
Pada 2020, Arab Saudi memenjarakan delapan orang selama antara tujuh dan 20 tahun atas pembunuhan Khashoggi. Pada saat itu, Ankara mengatakan putusan itu jauh dari harapan, tetapi sejak itu Ankara melunakan serangannya.
Turki pun memulai bagian upaya yang lebih luas untuk memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi. Bahkan Ankara mengatakan tidak memiliki masalah dengan Riyadh.