Kamis 17 Feb 2022 08:48 WIB

Survei Capres Versi New Indonesia: Prabowo-Anies di Puncak, Erick Masuk 7 Besar

Prabowo dan Anies menggeser Ganjar dari puncak yang elektabilitasnya turun tajam.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) menempati posisi kedua dalam survei capres versi New INDONESIA Research & Consulting, di bawah Prabowo Subianto di posisi puncak. Sementara Menteri BUMN Erick Thohir masuk dalam tujuh besar.
Foto: istimewa
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) menempati posisi kedua dalam survei capres versi New INDONESIA Research & Consulting, di bawah Prabowo Subianto di posisi puncak. Sementara Menteri BUMN Erick Thohir masuk dalam tujuh besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Menteri BUMN Erick Thohir masuk dalam tujuh besar daftar calon presiden (capres) 2024 berdasarkan survei NEW INDONESIA Research & Consulting. Dalam survei tersebut, Erick mengantongi empat persen suara.

Sementara posisi teratas ditempati Prabowo Subianto. Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu mencapai 20,2 persen, disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (13,8 persen), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (13,5 persen). Keduanya menjadi pesaing terkuat Prabowo.

"Prabowo menjadi capres terkuat saat ini, jauh meninggalkan Anies maupun Ganjar," ujar Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Melesatnya elektabilitas Prabowo menggeser Ganjar yang selama setahun terakhir memuncaki daftar capres. Dalam tiga bulan terakhir, Ganjar mengalami penurunan elektabilitas yang sangat tajam. Sementara Anies yang selalu di bawah Ganjar mengalami kenaikan signifikan.

Baca juga : Banjir Dukungan Jadi Capres, Erick Thohir: Saya Masih Fokus Bekerja Jadi Menteri

Tak hanya Ganjar, sejumlah kandidat juga mengalami penurunan elektabilitas, seperti Ridwan Kamil (8,1 persen), Sandiaga Uno (6,5 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (4,3 persen). Praktis hanya Prabowo dan Anies yang berpeluang berhadapan di Pilpres 2024.

"Jika tren terus berlanjut, Prabowo dan Anies akan menjadi dua figur yang bakal bersaing ketat," kata Andreas.

Menurut Andreas, membaiknya elektabilitas Prabowo karena kinerjanya sebagai menteri pertahanan dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf. Masalah keamanan regional menyangkut ancaman di Laut China Selatan dan pakta pertahanan baru Australia menjadi perhatian serius Indonesia.

Selain mulai melatih ribuan komponen cadangan (Komcad) untuk bela negara, Indonesia juga terus memodernisasi kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Terbaru, Indonesia membeli 42 pesawat jet tempur dan dua kapal selam dari Prancis.

Isu TKA China dan tantangan militer di Natuna membayangi besarnya investasi China di Indonesia. Secara semiotika, Presiden Jokowi pernah tampil di atas kapal perang untuk memberi isyarat bahwa Indonesia tidak gentar terhadap gertakan China.

Baca juga : Anies Baswedan Bermain Bola Bersama Ridwan Kamil di JIS

"Tanpa hadirnya Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2024, Prabowo muncul sebagai figur capres terkuat yang dianggap publik mampu meneruskan kebijakan Jokowi," kata Andreas. Prabowo sendiri merupakan mantan rival Jokowi dalam dua pilpres sebelumnya.

Sementara, suara Anies terkeret karena arah dukungan partai-partai politik kepada mantan mendikbud itu untuk...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement