REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN pangan atau ID Food terus mendistribusikan minyak goreng. Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan, ID Food hanya menjalankan distribusi sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan.
"Saya bersaksi, kita hari ini ada di delapan sampai pasar, kita distribusikan masing-masing delapan sampai 12 ribu liter," ujar Arief saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Arief menyebut ID Food pun memberikan harga sebesar Rp 11.500 per liter untuk sampai pada konsumen akhir. Arief menyampaikan, proses distribusi tak selalu berjalan baik lantaran terdapat sejumlah tantangan di lapangan.
"Kalau ada keterlambatan, itu karena tangki minyak yang terbatas, pasti tidak sempurna," kata Arief.
Selanjutnya, ucap Arief, ID Food juga berkomitmen akan mendistribusikan minyak goreng melalui 110 pasar rakyat di seluruh Indonesia. Arief mengatakan hal ini bertujuan memenuhi kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat.
"Pendistribusian minyak goreng dilakukan melalui skema B2B (Business to Business) ke produsen dan pelaku Usaha Lokal di sejumlah titik lokasi di sejumlah wilayah Indonesia," ucap Arief.
Menurut Arief, sejumlah 110 Pasar rakyat tersebut akan dialokasikan ke DKI Jakarta dan sekitarnya, Pulau Jawa, Provinsi Aceh, Sumatera, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Arief mengatakan pendistribusian ke 110 Pasar rakyat ke seluruh wilayah Indonesia dilakukan bertahap, realisasi tahap ketiga di wilayah Bandung, Bogor, Tangerang, Cengkareng, Cikarang dan sejumlah Pasar di wilayah Jakarta dengan total 129 ton minyak goreng telah dilaksanakan pada 15 Februari dan 16 Februari 2022.
"Program ini pun akan melibatkan Asosiasi Pedagang Pasar Jaya, Pasar Tradisional, Pasar Jaya, Koperasi, BUMDes dan Pemerintah Daerah," ungkap Arief.
Menurut Arief, pekan ini juga direncanakan akan didistribusikan minyak goreng ke wilayah Jawa Tengah, setelah Jawa, realisasi ke pasar rakyat berikutnya ke beberapa titik lokasi sesuai yang dijadwalkan.