REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kantor Berita Suriah, SANA, mengabarkan Israel yang kembali menembakkan beberapa rudal dan menargetkan situs selatan ibukota Suriah, Damaskus. Dikatakan, penembakan rudal pada Rabu (16/2/2022) malam itu menyebabkan kerusakan material, meski tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
Mengutip Aljazirah Kamis (17/2/2022), serangan itu menjadi serangan udara Israel kedua untuk Suriah di bulan ini. Pada 9 Februari lalu, Israel juga melakukan serangan yang diklaim mereka sebagai balasan atas serangan Suriah. Dilaporkan, pada awal bulan kemarin, ada satu korban tentara Suriah meninggal dunia, selain dari lima korban luka.
Terpisah, Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, mengatakan, target penembakan Israel kemarin sebenarnya adalah sebuah pos tentara Suriah. “Penembakan itu menargetkan pos militer rezim,” kata Rami.
Ditilik lebih jauh, sasaran pada rezim Suriah itu memang merupakan selalu menjadi tujuan Israel. Pasalnya, Israel selama ini meluncurkan ratusan serangan terhadap sasaran di teritori Suriah yang dikendalikan pemerintah sejak satu dekade terakhir. Tetapi, Israel jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Israel, yang serangannya menargetkan posisi pemerintah serta pasukan yang didukung Iran dan pejuang gerakan Syiah bersenjata Hizbullah, mengatakan, pihaknya berusaha untuk mencegah musuh bebuyutannya, Iran, untuk memperluas jejak di Suriah.