REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Jumlah wisatawan mancanegara yang mendaftar untuk berlibur ke Kawasan Nongsa Sensation di Kota Batam, Kepulauan Riau, meningkat. Peningkatan terjadi seiring dengan penetapan kebijakan Vaccinated Travel Lane (VTL) dari Pemerintah Singapura.
"Kalau tidak salah, dari 10 orang, sudah meningkat. Tadi menjadi sekitar 45 orang yang mendaftar ke Nongsa," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar, Kamis (17/2/2022).
Menurut dia, kebijakan VTL dari Singapura merupakan kabar gembira karena para pelancong Negeri Singa yang telah mendapatkan vaksin lengkap tidak perlu menjalani karantina di negaranya setibanya kembali mereka dari liburan di lokasi gelembung perjalanan di Batam dan Bintan. Namun karena kebijakan VTL oleh Singapura baru diberlakukan mulai 25 Februari 2022, pelancong memundurkan waktu liburan ke Kawasan Nongsa Sensation. Dari rencana tiba di Pelabuhan Nongsa Pura di Batam pada Jumat (18/2/2022) menjadi Rabu (23/2/2022).
"Karena VTL diterapkan tanggal 25, mereka yang dijadwalkan datang besok, menundanya. Mereka memilih jalur VTL karena lebih nyaman," kata Buralimar.
Buralimar menyatakan penundaan kedatangan wisman itu tidak menjadi masalah. Justru pihaknya jadi bisa mempersiapkan diri lebih matang menyambut jumlah wisatawan yang bertambah.
Meski pemerintah Singapura memberlakukan VTL, tapi Indonesia tetap menjalankan kebijakan gelembung perjalanan (travel bubble). Dengan begitu, wisman hanya boleh menghabiskan waktunya di kawasan yang ditentukan yaitu Nongsa Sensation di Kota Batam dan Lagoi di Kabupaten Bintan.
"Dengan kebijakan VTL dari Singapura, kami harapkan lebih banyak wisman yang datang karena pelancong lebih percaya diri. Dengan VTL, balik ke Singapura aman, tidak karantina," kata dia.
Dia menyebut hingga kini Pemerintah Singapura masih membatasi warganya yang berkunjung ke gelembung perjalanan di Kepri, yaitu masing-masing maksimum 350 orang ke Nongsa dan Lagoi setiap pekan. Menurut Buralimar, kebijakan itu tidak menguntungkan usaha pelayaran, karenanya ia berharap ada pengecualian, agar semakin banyak wisman dari Singapura yang datang.