BPBD Banjarnegara Ajak Warga Berperan dalam Kesiapsiagaan Bencana
Red: Muhammad Fakhruddin
BPBD Banjarnegara Ajak Warga Berperan dalam Kesiapsiagaan Bencana (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Beberapa kejadian bencana yang pernah terjadi di wilayah Banjarnegara perlu menjadi pembelajaran terkait dengan pentingnya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi, khususnya longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Kamis (17/2/2022).
Dia mengatakan upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana membutuhkan peran semua pihak agar dapat berjalan dengan optimal, yaitu mulai dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, hingga elemen relawan yang ada di wilayah ini. "BPBD Banjarnegara terus mengajak peran aktif semua pihak dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak," katanya.
Dia mengatakan bahwa wilayah Banjarnegara dengan kondisi alam dan geografis yang terdiri atasi pegunungan dan perbukitan merupakan daerah dengan risiko bencana yang tinggi, khususnya bencana longsor. "Kejadian bencana yang pernah terjadi sudah membuktikan hal tersebut sehingga budaya sadar bencana harus kita galakkan," katanya.
Pihaknya terus menggencarkan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) guna mendukung program mitigasi di wilayah setempat. Pada 2021, pihaknya sudah membentuk 78 Destana yang diprioritaskan di wilayah rawan bencana.
Program Destana, kata dia, mendorong desa atau kelurahan di wilayah setempat memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman bencana dan mampu mengorganisasi sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas guna mengurangi risiko bencana.
Kemampuan tersebut diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mencakup upaya-upaya pencegahan, kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, serta peningkatan kapasitas masyarakat untuk pemulihan pascabencana.
"Peningkatan kapasitas masyarakat diperlukan mengingat penanggulangan bencana merupakan salah satu program prioritas di Kabupaten Banjarnegara dengan menganut paradigma mitigasi atau upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan," katanya.