Kamis 17 Feb 2022 22:28 WIB

Warga Bandar Lampung Serbu Migor Pasar Murah

Warga rela berdesakan untuk membeli minyak goreng harga Rp 14.000 per liter.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Warga antre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan seharga Rp 14 ribu per liter (ilustrasi). Sejumlah warga dari berbagai tempat menyerbu pasar murah yang menjual minyak goreng (migor) kemasan seharga Rp 14.000 per liter di Kemiling, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (17/2/2022).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga antre untuk mendapatkan minyak goreng kemasan seharga Rp 14 ribu per liter (ilustrasi). Sejumlah warga dari berbagai tempat menyerbu pasar murah yang menjual minyak goreng (migor) kemasan seharga Rp 14.000 per liter di Kemiling, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (17/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah warga dari berbagai tempat menyerbu pasar murah yang menjual minyak goreng (migor) kemasan seharga Rp 14.000 per liter di Kemiling, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (17/2/2022). Warga masih banyak tidak kebagian karena jatah minyak goreng terbatas.

Kerumunan warga pada masa pandemi Covid-19 sedang melonjak sekarang, tak membuat warga khawatir. Warga rela berdesak-desakan untuk membeli minyak goreng harga pemerintah Rp 14.000 per liter di pasar murah. Pemkot Bandar Lampung tak mampu membendung kehadiran warga yang datang dari berbagai tempat.

Baca Juga

"Kami datang karena dapat info di media sosial ada pasar murah digelar wali kota. Kami hanya cari minyak goreng saja," kata Dina (50 tahun), warga Kemiling, Bandar Lampung.

Ia dan ibu-ibu lainnya satu kompleks rela antrean panjang untuk mendapatkan jatah membeli minyak goreng kemasan dua liter yang dijatahi petugas bazar pasar murah Pemkot Bandar Lampung. Menurut dia, minyak goreng murah sudah sulit didapat di pasar maupun di toko ritel modern.

Dian, ibu rumah tangga lainnya warga Rajabasa juga sengaja mendatangi pasar murah juga hanya untuk membeli minyak goreng dua liter. Menurut dia, minyak goreng sekarang susah diperoleh di pasar dan toko, karena stoknya habis.

"Saya hanya butuh dua liter saja. Tapi sayangnya belum kebagian karena minyak gorengnya sudah ludes tidak sampai tiga jam," kata ibu tersebut.

Bazar pasar murah tersebut yang terakhir digelar setelah tujuh kali di beberapa tempat. Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana yang menyaksikan acara pasar murah di belakang Kantor Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling tersebut, terpaksa menghentikan kelanjutannya ke depan, karena kasus Covid-19 di Kota Bandar Lampung meningkat.

"Nanti akan dilanjutkan lagi (pasar murah) menjelang Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan juga menjelang Idul Fitri," kata Eva.

Gelaran pasar murah tersebut, kata dia, juga akan melihat perkembangan kasus positif Covid-19 di Kota Bandar Lampung mendatang, apakah sudah menurun atau masih bertahan meningkat.

Selain mendatangi pasar murah, untuk mendapatkan jatah minyak goreng warga juga mendatangi Pasar Swalayan Chandra yang masih menyediakan stok. Sedangkan di Indomaret dan Alfamart sudah tidak menjual minyak goreng lagi karena stok habis.

"Ya ampun, antrean mau beli minyak goreng antreannya membeludak  dari kasir sampai keluar supermarket," kata Umu Farah, ibu rumah tangga yang menyuruh anaknya ikut barisan antrean.

Sedangkan Irwan, pelaku UMKM di Bandar Lampung sempat menanyakan stok minyak goreng di Indomaret dan Alfamart, ternyata jawaban petugas toko ritel modern tersebut sudah tidak menjual minyak goreng dua pekan terakhir.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement