Jumat 18 Feb 2022 01:15 WIB

Dunia Islam Butuh Dua Hal ini untuk Lindungi Hak-Hak Muslim

Dua Islam dinilai membutuhkan dua hal ini untuk melindungi hak-hak Muslim.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Mahasiswa dari Universitas Karachi meneriakkan slogan-slogan menentang India setelah seorang gadis Muslim di negara bagian Karnataka ditolak masuk ke perguruan tinggi karena menentang larangan hijab negara bagian, di Karachi, Pakistan, 14 Februari 2022.
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Mahasiswa dari Universitas Karachi meneriakkan slogan-slogan menentang India setelah seorang gadis Muslim di negara bagian Karnataka ditolak masuk ke perguruan tinggi karena menentang larangan hijab negara bagian, di Karachi, Pakistan, 14 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dalam seminar tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dihadapi oleh umat Islam di Istanbul, para pembicara menyatakan, konsistensi dan persatuan diperlukan untuk melindungi hak-hak umat Islam di seluruh dunia. Seminar diselenggarakan bersama oleh kementerian kehakiman dan luar negeri Turki dan Independent Permanent Human Rights Commission (IPHRC) OKI.

“Ada inkonsistensi dalam posisi dan tindakan kami karena anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tidak bertindak serempak,” kata asisten menteri Palestina untuk urusan multilateral, Ammar Hijazi dilansir dari laman Anadolu Agency pada Kamis (17/2/2022).

Baca Juga

Pejabat Palestina itu mengecam keputusan beberapa negara untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Namun, dia menekankan bahwa mereka mencari solusi berdasarkan rasa hormat, dialog dan harmoni, serta menyerukan solidaritas dan dukungan untuk rakyat Palestina.

Sementara Wakil menteri kehakiman Turki, Yakup Mogul mengatakan ada kebutuhan untuk berdiri di belakang siapa pun yang menghadapi diskriminasi. “Jika kita tidak mengambil langkah, itu akan menjadi lebih buruk,” kata dia merujuk pada pendudukan tanah Palestina dan tindakan brutal Myanmar terhadap Muslim Rohingya.

“Kita seharusnya tidak membiarkan Eropa menjadi tempat yang tidak damai bagi umat Islam,” lanjutnya

Untuk memastikan hak-hak rakyat dilindungi, menurut dia, sistem PBB dan OKI harus lebih efektif. “Sebagai sebuah organisasi, kami perlu bekerja sama, meningkatkan kolaborasi, dan menggunakan platform kami secara lebih efektif,” ucap Mogul.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement