Jumat 18 Feb 2022 06:21 WIB

Sejarah Hari Ini: Tragedi Kebakaran Kereta Bawah Tanah Daegu Renggut 198 Nyawa

Kebakaran kereta diawali oleh aksi seseorang yang ingin bunuh diri.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Penumpang menunggu kedatangan kereta bawah tanah di sebuahbstasiunbdi Seoul, Korea Selatan.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Penumpang menunggu kedatangan kereta bawah tanah di sebuahbstasiunbdi Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pada 18 Februari 2003, rangkaian gerbong kereta bawah tanah di Daegu, Korea Selatan (Korsel) mengalami kebakaran hebat. Tragedi yang terjadi saat jam sibuk itu merenggut 198 nyawa dan membuat 150 orang lainnya terluka.

Melansir laman History, Jumat (18/2/2022), kobaran api dipicu dari aksi seorang pria bernama Kim Dae-in yang diduga memiliki niat bunuh diri. Ia memulai aksinya dengan membakar jeriken di dalam kereta sehingga api menjalar ke rangkaian kereta.

Baca Juga

Kim Dae-han merupakan mantan sopir taksi berusia 56 tahun yang saat itu tidak memiliki pekerjaan. Kim mengalami lumpuh sebagian pada tubuhnya setelah menderita stroke pada November 2001.

Dia diyakini tidak seimbang secara mental pada saat aksinya. Kim mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin bunuh diri, dan memilih tempat yang ramai untuk melakukannya karena dia tidak ingin mati sendirian.

Pada pukul 9.53, Kim menyalakan api saat kereta mulai memasuki Stasiun Daegu Jungango. Dia kemudian melarikan diri dari kereta api yang terbakar, bersama dengan beberapa penumpang lainnya. Dalam waktu dua menit, api telah menyebar ke enam gerbong kereta.

Pada pukul 9.57, kereta kedua berhenti di stasiun dan juga ikut terbakar oleh percikan api dari kebakaran sebelumnya. Masinis di kereta kedu berhasil melarikan diri dari tempat kejadian tak lama kemudian tanpa membuka pintu kereta. Nahasnya semua 79 penumpang kereta terjebak di dalamnya dan tewas. Sementara itu, anjungan yang tidak dilengkapi sprinkler dipenuhi asap dan api beracun, sehingga upaya penyelamatan terhambat. Api baru bisa dipadamkan lebih dari tiga jam kemudian.

Kim bukan satu-satunya orang yang ditangkap setelah kebakaran: Dua masinis kereta bawah tanah dan lima petugas kereta bawah tanah juga didakwa melakukan pembunuhan karena lalai mengevakuasi penumpang dengan aman. Kim Dae-han dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 6 Agustus 2003.

Sedangkan masinis dijatuhi hukuman empat dan lima tahun penjara, sementara dua pejabat kereta bawah tanah diberi hukuman tiga tahun. Tiga pejabat lainnya menerima hukuman percobaan. Kim Dae-han meninggal di penjara pada Agustus 2004.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement