Jumat 18 Feb 2022 13:34 WIB

Jokowi: 69 Persen Pasien Omicron Meninggal adalah Lansia dan Belum Vaksin

Jokowi mendorong seluruh kabupaten/kota dan provinsi agar mempercepat vaksinasi kedua

Presiden Joko Widodo mengungkapkan 69 persen kasus Covid-19 meninggal dunia yang teridentifikasi merupakan varian Omicron adalah pasien lanjut usia (lansia) dan belum divaksin.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo mengungkapkan 69 persen kasus Covid-19 meninggal dunia yang teridentifikasi merupakan varian Omicron adalah pasien lanjut usia (lansia) dan belum divaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan 69 persen kasus Covid-19 meninggal dunia yang teridentifikasi merupakan varian Omicron adalah pasien lanjut usia (lansia) dan belum divaksin."Dari data terakhir yang saya terima, 69 persen yang meninggal karena Omicron adalah lansia yang pertama, yang kedua yang belum di vaksin," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (18/2/2022).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara 'Meninjau Pelaksanaan Vaksinasi Secara Virtual di 17 Provinsi' melalui sambungan video."Karena itu dosis kedua dan dosis ketiga ini saya lihat masih banyak yang masih di bawah 60 persen, masih rendah, dan dan agar didahulukan yang lansia. Penting sekali," ungkap Presiden.

Baca Juga

Presiden Jokowi juga mendorong seluruh kabupaten kota serta provinsi agar berkonsentrasi melakukan suntikan vaksinasi Covid-19 dosis kedua dan juga vaksinasi booster. "Terima kasih Pak Bupati, Pak Gubernur jadi varian Omicron ini bisa kita kendalikan kalau dua hal penting ini kita lakukan. Pertama percepatan vaksinasi, yang kedua protokol kesehatan, hanya itu saja sudah, dua hal ini yang sampaikan terus kepada masyarakat," kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengapresiasi kecepatan vaksinasi di Boyolali yang sudah 93 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua mencapai 85 persen."Itu sudah dapat menyelesaikan persoalan yang banyak sekali kalau persentasenya sudah setinggi itu," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 17 Februari 2022, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia bertambah 63.956 kasus sehingga total kasus mencapai 5.030.002 kasus. Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 469.868 kasus. 

Kasus sembuh juga bertambah 39.072 sehingga totalnya mencapai 4.414.306 kasus sementara pasien meninggal bertambah 206 orang menjadi total 145.828 sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Sedangkan untuk vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama Covid-19 di Indonesia sejumlah 189.067.416 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 138.280.959 dosis dan vaksinasi ke-3 mencapai 7.730.486 dosis.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement