Sementara itu, profesor ilmu saraf di Massachusetts Institute, Earl Miller, mengatakan bahwa apapun yang menyebabkan keterlibatan memori dan pemecahan masalah akan berdampak baik bagi otak. Ia menjelaskan bahwa otak seperti otot.
"Semakin Anda menggunakannya, semakin baik dia dalam melakukan sesuatu," kata Miller.
Namun begitu, Yassa memprediksi, mungkin perlu beberapa waktu untuk melihat efek pada memori. Dan orang yang bermain cuma sesekali mungkin tidak akan melihat manfaat yang sama seperti orang yang main setiap hari.
Dalam penelitian sebelumnya, yang dilakukan jauh sebelum Wordle dirilis, para peneliti mempelajari hubungan antara kebiasaan bermain puzzle kata dan 14 ukuran kognitif, seperti memori dan perhatian, pada lebih dari 19 ribu orang dewasa. Mereka berusia 50 hingga 93 tahun.