REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta mempromosikan produk Unit Usaha Kecil Menengah (UMKM), Bank Bakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasar Minggu menyeleggarakan "Bazaar Cluster Mantriku" di halaman parkir Kantor BRI Unit Cilandak Jakarta.
Asisten Manager Pemasaran Mikro BRI Cab. Ps. Minggu, Giri laksamono mengatakan, bazar produk makanan olahan rumah tangga ini merupakan pilot project UMKM yang dibina oleh BRI."Yang ikut bazar ini hanya beberapa saja dari 19.000 UMKM yang dibina, mengingat keterbatasan tempat dan kondisi masih pandemi covid-19," ujarnya, Junat (18/2/2022)
Giri mengungkapkan, para pelaku UMKM lebih dikenal dan masih tetap survive dalam penjualan produknya bahkan semakin berkembang walaupun masih pandemi. "Kegiatan ini akan terus bergulir sesuai wilayah kerja BRI masing-masing", tegasnya.
Menurutnya, banyak penggiat UMKM memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk mengembangkan usahanya. BRI siap membantu dan memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mengakses KUR agar perekonomian Indonesia terus menggeliat. "Syaratnya mudah, ada usahanya dan indentitas lengkap", kata Giri.
Dirinya kembali menambahkan, Mantri atau Marketing BRI terjadap UMKM tugasnya bukan hanya financial advicer saja, tetapi juga bertanggungjawab membina nasabah tentang manajemen dan pemasarannya. "Karena kalau usaha UMKM berkembang, otomatis akan mudah mengembalikan KUR, jadi saling menguntungkan", tambah Giri.
Sementara itu, Nyoman Mahendra dari Sudin UMKM Ps. Minggu mengatakan, kegiatan bazar ini sangat membantu perekonomian dan pengembangan usaha masyarakat kecil. Karena menurutnya, dengan berbelanja produk lokal, sama saja menggerakkan perekonomian. Dan pondasi ekonomi yang kuat adalah UMKM.
"Dengan membeli produk UMKM, juga membantu mereka untuk menyekolahkan anaknya, membeli susu dan membantu keluarganya dalam menghadapi pandemi ini. Untuk itu saya mendorong masyarakat, khususnya masyarakat sekitar berbelanja di khusunya di acara bazar ini", ujar Nyoman.
Salah seorang peserta bazar dan penggiat UMKM yang mengembangkan produk susu kacang kedelai, Ahmad Edi Mulyadi menceritakan, pemasarannya produknya sangat baik mulai dari pelanggan perkantoran, perumahan dan langganan tetap. Namun saat terjadi pandemi, usahanya kini tidak menentu.
"Agar usaha ini tetap berjalan, saya mencoba dan mendapatkan KUR dari BRI Rp. 15 Juta untuk tambahan modal dan perbaikan mesin. Alhamdulillah, usaha saya kembali berjalan walaupun tidak sebaik sebelum pandemi karena pihak BRI juga selalu membantu bagaimana mengelola keuangan dan pemasarannya khususnya melalui media sosial", ucap Edi.
Menurut Edi, sebagai bank pemerintah, dirinya juga pernah diikutsertakan dalam kegiatan pemerintah seperti Kementerian dan Presiden saat acara pengembangan UMKM untuk mengikuti perkembangan jaman saat ini.