Jumat 18 Feb 2022 14:51 WIB

Episentrum Covid-19 Bergeser ke Luar Jakarta, Dimulai dari Jabar

"Mungkin masyarakat sudah mulai bosan dengan keadaan saat ini," kata Uu.

Red: Andri Saubani
Petugas kesehatan Puskesmas didampingi anggota Polri berjalan menuju rumah warga saat pelaksanaan vaksinasi lansia door to door di Kelurahan Plawad, Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya percepatan vaksinasi COVID-19 khususnya untuk lansia dan anak dalam pengendalian COVID-19 terutama varian Omicron seiring meningkatnya kasus.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Petugas kesehatan Puskesmas didampingi anggota Polri berjalan menuju rumah warga saat pelaksanaan vaksinasi lansia door to door di Kelurahan Plawad, Karawang, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). Presiden Joko Widodo mengatakan pentingnya percepatan vaksinasi COVID-19 khususnya untuk lansia dan anak dalam pengendalian COVID-19 terutama varian Omicron seiring meningkatnya kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Dessy Suciati Saputri, Arie Lukihardianti, Muhammad Fauzi Ridwan

Untuk kali pertama pada gelombang ketiga infeksi Covid-19, Jawa Barat (Jabar) menggeser DKI Jakarta dalam hal jumlah kasus harian. Pada Kamis (17/2/2022), kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 16.251 disumbang Jabar jadi yang tertinggi secara nasional.

Baca Juga

Di posisi kedua, ada Provinsi Jawa Timur yang mencatatkan 8.977 kasus dan disusul DKI dengan kasus sebanyak 8.536. Di posisi keempat ada Provinsi Banten sebanyak 6.426 kasus dan disusul Jawa Tengah dengan jumlah kasus sebanyak 4.672.

Meskipun angka kasus konfirmasi menurun, kasus kematian tertinggi tetap berada di DKI Jakarta. Tercatat, dari 206 kasus kematian pada hari ini, 64 kasus terjadi di DKI.

Secara nasional, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia masih terus melonjak. Pada Kamis (17/2/2022), kasus konfirmasi sebanyak 63.956 sehingga total saat ini sudah ada 5.030.002 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini kasus konfirmasi positif Covid-19 lebih didominasi oleh kasus-kasus di Jawa dan Bali. Masyarakat diharapkan tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian omicron mengingat pembelajaran di gelombang delta pada Juli–Agustus 2021.

“Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus di Pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan melihat pola dari pembelajaran selama gelombang delta sebelumnya,” kata dr Nadia.

Pada Rabu (16/2/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, saat ini episentrum Covid-19 bergeser ke Jawa Barat. Ia juga mengingatkan, dalam dua hingga tiga minggu ke depan, episentrum Covid-19 dapat bergeser hingga daerah di luar Jawa.

“Beberapa daerah sudah dikenakan level PPKM, terutama sekarang di episentrumnya di Jakarta, kemudian bergeser ke Jawa Barat. Dan tentu dalam 2-3 minggu ke depan bisa ke luar Jawa,” kata Airlangga saat konferensi pers seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu (16/2).

Airlangga pun meminta masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaannya dan menjaga agar penularan kasus tak terus mengalami peningkatan. Yang membedakan dari lonjakan varian omicron dengan gelombang delta, yakni angka keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang saat ini masih di angka 33,41 persen

“Jadi, ini membedakan dengan kasus delta yang lalu,” kata dia.

Ia pun memastikan, pemerintah telah mendorong peningkatan layanan telemedisin dan juga ketersediaan obat bagi pasien Covid-19. Pasien positif yang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan diminta agar melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement