Sabtu 19 Feb 2022 02:03 WIB

Solo Tambah Tempat Tidur RS Covid-19 karena Kasus Terus Naik

Solo menambah sebanyak 680 tempat tidur untuk RS rujukan Covid-19

Red: Nur Aini
Relawan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Solo menyiapkan kasur tempat tidur untuk isolasi terpusat pasien COVID-19 di Graha Wisata Niaga, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022). Pemerintah Kota Solo menyiapkan lokasi tersebut untuk isolasi terpusat dengan kapasitas 80 tempat tidur sebagai langkah antisipasi melonjaknya angka kasus COVID-19 varian Omicron di Kota Solo.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Relawan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Solo menyiapkan kasur tempat tidur untuk isolasi terpusat pasien COVID-19 di Graha Wisata Niaga, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022). Pemerintah Kota Solo menyiapkan lokasi tersebut untuk isolasi terpusat dengan kapasitas 80 tempat tidur sebagai langkah antisipasi melonjaknya angka kasus COVID-19 varian Omicron di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 menyusul peningkatan angka kasus yang hingga saat ini terus terjadi di Solo.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta dr Siti Wahyuningsih, M.Kes di Solo, Jumat (18/2/2022) mengatakan saat ini jumlah tempat tidur untuk persiapan perawatan pasien Covid-19 yang disediakan oleh seluruh rumah sakit di Solo sebanyak 680 tempat tidur. Sebelumnya, untuk tempat tidur yang disediakan sebanyak 588 tempat tidur yang disiapkan oleh pihak rumah sakit.

Baca Juga

"Untuk BOR (tingkat keterisian tempat tidur) sudah mencapai lebih dari 60 persen. Namun, RS kan tidak hanya untuk Covid-19 tetapi penyakit lain juga harus ditangani," katanya.

Mengenai penambahan angka kasus Covid-19, ia mengimbau masyarakat untuk terus waspada.

"Penularannya kan juga sangat cepat, kalau nggak punya komorbid nggak masalah, tetapi kalau punya komorbid kan harus hati-hati. Makanya ayo segera memanfaatkan fasilitas booster vaksinasi," katanya.

Sementara itu, diakuinya, saat ini banyak penderita Covid-19 yang berstatus tanpa orang gejala (OTG).

"Saat ini OTG banyak, sekarang kasus batuk pilek banyak banget," katanya.

Terkait dengan pengetesan, dikatakannya, realisasi testing yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta masih cukup tinggi. "Kalau seminggu targetnya 573, ini kami di atas 4.000," kata Siti Wahyuningsih.

Baca:

Subvarian BA.2 Lebih Menular, Mungkinkah Kasus Reinfeksi Kembali Terjadi?

Madu Manuka Banyak Dipalsukan, Bagaimana Cara Mengenali yang Asli?

Keluarga Donald Trump Diperiksa Pengadilan New York

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement