REPUBLIKA.CO.ID, Matahari baru naik setinggi tombak di ufuk timur, Jumat (18/2/2022). Namun, kesibukan sudah terlihat di rumah yang ada di Blok C-39 Perumahan Pesona Citra Residence Indramayu.
Handhika Rahman (24 tahun), pemilik rumah tersebut, terlihat sedang mengepel lantai teras rumahnya. Sedangkan dari arah belakang, terdengar suara mesin cuci yang sedang berputar menggiling pakaian kotor.
Aktivitasnya sesekali terhenti oleh dering telepon maupun bunyi perpesanan yang masuk ke telepon genggamnya. Pekerjaannya sebagai wartawan online di salah satu media, membuatnya kerap menerima banyak informasi.
Milenial yang akrab disapa Dhika itupun merasa puas setelah melihat lantai rumahnya sudah bersih dan wangi. Tinggal menunggu mesin cucinya selesai berputar.
Baru enam bulan terakhir ini Dhika menempati rumahnya itu. Dia memberanikan diri untuk membeli rumah dengan berbagai pertimbangan. Terutama, pertimbangan usianya yang masih muda, membuat masa depannya masih panjang. Untuk itu, pemenuhan kebutuhan primer harus disiapkan sejak dini. Apalagi, dia masih lajang, belum memikirkan kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Mumpung masih muda, bersakit-sakit dahulu, biar bisa bersenang-senang kemudian. Di masa depan, tidak perlu memikirkan rumah lagi," tukas Dhika.
Dhika tak peduli meski kondisi ekonomi masih sulit akibat pandemi Covid-19. Dia justru menilai, saat inilah waktu yang tepat untuk membeli rumah. Dia memperkirakan, harga properti akan terus mengalami kenaikan.
"Jadi, memiliki rumah itu sebuah investasi untuk masa depan," cetus pria kelahiran Ciamis itu.
Dhika memutuskan, untuk mengajukan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) di Pesona Citra Residence Indramayu. Terletak di Jalan Raya Tambak, Desa Tambak, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, perumahan itu dinilainya strategis. Lokasinya hanya berjarak sekitar satu kilometer dari pusat pemerintahan di Kabupaten Indramayu. Cocok untuk menunjang pekerjaannya.
Selain lokasi yang strategis, Dhika juga memilih rumah tersebut karena merupakan rumah bersubsidi yang dibiayai oleh BTN Syariah. Harga rumah itu Rp 150 juta. Namun untuk memperoleh kunci rumah tersebut, dia cukup membayar Rp 19 juta. Sedangkan sisanya, dibayarnya dengan cara mengangsur ke BTN Syariah.
Dhika memilih, masa angsuran selama 15 tahun. Adapun angsurannya sebesar Rp 1.186.190 per bulan.
Dhika melakukan akad kredit rumah pada Februari 2021 silam dan diperbolehkan untuk menempatinya pada Maret 2021. Namun, dia baru menempatinya pada September 2021 karena harus melengkapi sejumlah perlengkapan rumahnya terlebih dulu.
Di perumahan Pesona Citra Residence Indramayu, Dhika menempati, rumah subsidi bertipe 36/66. Rumah itu memiliki satu ruang utama, dua kamar tidur, satu kamar mandi dan di belakangnya masih ada sisa tanah 1,5 meter. Rumah pun dilengkapi fasilitas listrik dan PDAM.
"Desain rumahnya juga bagus, minimalis, sangat kekinian. Saya sangat suka. Apalagi tidak banjir," cetus Dhika.
Dhika menilai, meski rumahnya tergolong rumah bersubsidi, namun bahan-bahannya tetap berkualitas layaknya rumah komersil. Bahkan, tinggi plafonnya mencapai 3,5 meter, lebih tinggi dari rata-rata rumah tipe 36 yang hanya tiga meter. Rangka atapnya dari baja ringan dan penutup atap dari zink aluminium.
"Alhamdulillah sekarang sudah punya rumah, tinggal mencari ‘tangganya’ alias berumah tangga," kata Dhika sambil tertawa.
Selain Dhika, keputusan untuk memiliki rumah di masa muda juga dilakukan oleh Agus Sugianto (32). Dia memutuskan, mengambil KPR subsidi di perumahan Graha Alana Indramayu pada 2019 silam. Saat itu, dia masih lajang dan baru menikah setahun kemudian.
"Jadi setelah nikah tidak perlu pusing memikirkan rumah karena sudah punya rumah sendiri," kata pria yang bekerja sebagai wartawan di salah satu media cetak di Kabupaten Indramayu itu.
Saat itu, rumah tipe 36 yang dibeli Agus masih seharga Rp 120 juta. Dia memilih cicilan sekitar Rp 800 ribu per bulan selama 15 tahun.
"Cicilannya ke BTN Syariah," tutur pria yang kini sudah dikaruniai seorang putri itu.