REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menegaskan bahwa tidak sama antara orang berbuat jahat/maksiat dengan orang-orang yang menjaga dirinya dari perbuatan tersebut. Dalam surah Al-Jatsiyah ayat 21 yang artinya:
"Apakah orang-orang yang berbuat kejahatan/maksiat itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu."
Bashran Yusuf, Lc., MA dalam bukunya "Haji dan Bahaya Maksiat" mengutip pendapatnya Ibnul Qayyim tentang dampak negatif dan bahaya maksiat tersebut, di antaranya:
Pertama, terhalang dari ilmu, karena ilmu adalah cahaya dan maksiat bisa memadamkannya. Kedua terhalang dari rezeki. Kalaupun ada orang yang bergelimang kemaksiatan namun Allah masih memberinya kekayaan, maka itu bukanlah kenikmatan baginya."Akan tetapi istidraj atau penguluran azab dari Allah," katanya.