Jumat 18 Feb 2022 21:32 WIB

Banyak Serang Anak, Vaksinasi Covid-19 Anak Dikejar

Vaksinasi Covid-19 anak dosis dua di Indonesia sudah mencapai 70 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Vaksinasi Covid-19 anak dosis dua di Indonesia sudah mencapai 70 persen.
Foto: www.freepik.com.
Vaksinasi Covid-19 anak dosis dua di Indonesia sudah mencapai 70 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya kasus Covid-19 yang terjadi pada anak-anak membuat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengejar vaksinasi untuk kelompok usia ini. Apalagi, cakupan vaksin Covid-19 pada anak dua dosis lengkap belum mencapai 70 persen hingga Jumat (18/2/2022).

"Vaksin Covid-19 untuk anak harus dikejar. Karena banyak anak yang sakit flu dan kemungkinan besar kena Covid-19," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Brigjen TNI (Purnawirawan) Alexander K Ginting saat mengisi konferensi virtual bertema 'Strategi Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi', Jumat (18/2/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, sejauh ini baru 66,7 persen anak mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua sebesar 29,7 persen. Ia mengakui, peningkatan laju vaksinasi anak menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Tak hanya berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi, Alex mengeklaim pemerintah juga melakukan kampanye untuk meningkatkan disiplin masyarakat melakukan protokol kesehatan. 

Pemerintah juga membagi masker, kemudian bagi yang keluar rumah namun tidak menggunakan masker akan ditegur. Kemudian, pihaknya juga melakukan sosialisasi ketika melakukan penyelenggaraan kegiatan publik termasuk rumah ibadah, stasiun, terminal agar menggunakan aplikasi peduli lindungi. 

Menurutnya, upaya ini harus harus terus dilakukan. Ia mengaku, pemerintah juga berupaya meningkatkan tes dan telusur. 

Salah satu caranya dengan kembali mengaktifkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Artinya otoritas kesehatan di desa/kelurahan diminta meningkatkan peran PPKM, termasuk mengawasi warganya sendiri agar bisa melakukan upaya protokol kesehatan 3M.

Kemudian, dia melanjutkan, ketika ada warga yang menjalani isolasi terpusat (isoter), atau isolasi mandiri (isoman) kemudian ternyata mengalami gejala sedang dan berat kemudian segera dirujuk ke rumah sakit (RS).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement