Sabtu 19 Feb 2022 10:20 WIB

In Picture: Kesenian Tradisional Alu Katentong di Ujung Jaman

Kesenian ini semakin langka seiring berkurangnya penggunaan alu .

Rep: Iggoy El Fitra/ Red: Yogi Ardhi

Sejumlah kaum ibu memainkan kesenian Alu Katentong di Nagari Padang Laweh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (18/2/2022). Alu Katentong merupakan kesenian tradisional langka yang hingga kini masih dimainkan kaum ibu di nagari itu, yakni dengan memukul batu pipih menggunakan kayu panjang (alu) sehingga mengeluarkan nada-nada tertentu yang awalnya dimanfaatkan sebagai media atau alat pemberitahuan kepada masyarakat tentang kejadian/acara (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

Sejumlah kaum ibu memainkan kesenian Alu Katentong di Nagari Padang Laweh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (18/2/2022). Alu Katentong merupakan kesenian tradisional langka yang hingga kini masih dimainkan kaum ibu di nagari itu, yakni dengan memukul batu pipih menggunakan kayu panjang (alu) sehingga mengeluarkan nada-nada tertentu yang awalnya dimanfaatkan sebagai media atau alat pemberitahuan kepada masyarakat tentang kejadian/acara. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

Sejumlah kaum ibu memainkan kesenian Alu Katentong di Nagari Padang Laweh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (18/2/2022). Alu Katentong merupakan kesenian tradisional langka yang hingga kini masih dimainkan kaum ibu di nagari itu, yakni dengan memukul batu pipih menggunakan kayu panjang (alu) sehingga mengeluarkan nada-nada tertentu yang awalnya dimanfaatkan sebagai media atau alat pemberitahuan kepada masyarakat tentang kejadian/acara. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah kaum ibu memainkan kesenian Alu Katentong di Nagari Padang Laweh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (18/2/2022). Alu Katentong merupakan kesenian tradisional langka yang hingga kini masih dimainkan kaum ibu di nagari itu.

Kesenian yakni dengan memukul batu pipih menggunakan kayu panjang (alu) sehingga mengeluarkan nada-nada tertentu. Kesenian yang awalnya berkembang menumbuk padi, kemudin dimanfaatkan sebagai media atau alat pemberitahuan kepada masyarakat tentang kejadian/acara. 

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement