Sabtu 19 Feb 2022 12:07 WIB

Citra Satelit Tunjukkan Aktivitas Militer Rusia di Dekat Perbatasan Ukraina

Citra satelit menunjukkan aktivitas militer di beberapa lokasi di Belarus dan Krimea

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan tampilan lebih dekat dari penempatan pesawat tempur Su-34 baru di Pangkalan Udara Primorsko Akhtarsk, Krasnodar Krai, Rusia, di selatan perbatasan dengan Ukraina.
Foto: Gambar satelit © 2022 Maxar Technologies via
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan tampilan lebih dekat dari penempatan pesawat tempur Su-34 baru di Pangkalan Udara Primorsko Akhtarsk, Krasnodar Krai, Rusia, di selatan perbatasan dengan Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah citra satelit yang diambil pekan ini menunjukkan aktivitas militer di beberapa lokasi di Belarusia. Termasuk wilayah Krimea, dan Rusia barat yang dekat perbatasan Ukraina.

Maxar Technologies yang berbasis di Amerika Serikat (AS), telah melacak pengerahan pasukan Rusia selama berminggu-minggu. Maxar Technologies mengatakan, belum lama ini sejumlah gambar menunjukkan penyebaran helikopter, yang terdiri dari transportasi pasukan dan helikopter serang darat, di beberapa lokasi yang dekat dengan perbatasan.

Baca Juga

Gambar juga menunjukkan tambahan pesawat serang darat, unit pertahanan udara dan peralatan drone. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen terkait gambar tersebut.

Maxar mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan bahwa, sedikitnya 50 helikopter telah tiba di barat laut Belarus. Selain itu, gambar juga menunjukkan sebuah unit helikopter baru dan pengerahan kelompok pertempuran yang terdiri dari tank. Termasuk pengangkut personel lapis baja dan peralatan pendukung dikerahkan di lapangan terbang sekitar 16 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Presiden AS Joe Biden pada Jumat (18/2) mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina. Biden mengatakan, Putin terus menyebarkan informasi palsu dan mencoba membangun alasan untuk serangan militer yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Sampai saat ini saya yakin dia telah membuat keputusan (untuk menyerang). Kami memiliki alasan untuk mempercayai itu," ujar Biden.

Biden mengungkapkan keyakinannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina setelah panggilan telepon dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, Inggris, Uni Eropa dan NATO. Para pemimpin berjanji untuk terus mengejar diplomasi sembari bersiap menjatuhkan sanksi ekonomi yang cepat dan terkoordinasi pada Rusia jika melakukan serangan. Gedung Putih mengatakan, para pemimpin negara juga membahas upaya untuk memastikan pertahanan dan keamanan sayap timur NATO.

Pemerintahan Biden mengatakan, solusi diplomatik tetap mungkin dilakukan. Tetapi Washington dan sekutu Eropa siap untuk memberlakukan hukuman keras jika Moskow memilih untuk menyerang.

Biden mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berencana bertemu pada 24 Februari di Eropa. Namun Biden memperingatkan setiap tindakan militer Rusia sebelum pertemuan kedua menteri luar negeri akan menunjukkan bahwa Rusia telah "membanting pintu diplomasi."

Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Konferensi Keamanan Munich. Dalam kesempatan tersebut, Harris mengungkapkan keprihatinan di tengah peningkatan eskalasi dan berjanji untuk tetap berhubungan dekat dengan NATO dan sekutu AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement