REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina mengklarifikasi tentang tuduhan warganet jika karyawannya dianggap menghina agama Islam. Adalah akun Twitter @Etheim yang membuat status tidak pantas hingga membuat banyak warganet marah. Mereka mengatkan pemilik akun @Etheim dengan Pertamina lantaran fotonya sedang memakai helm bertuliskan 'Pertamina' beredar di lini masa.
Tidak kuat mendapat serangan, akun @Etheim sempat menghapu status tidak pantas itu. Kemudian, ia memilih melakukan deaktif akun Twitter, namun warganet lainnya sudah lebih dulu men-screenshot status tersebut.
Asal mula kasus itu adalah ketika viral spanduk di Kota Malang bertuliskan 'Malang Tolerant City, Not Halal City'. "Not halal city artinya gak mau ngikutin kemauannya umat sampah penyembah khayalan ajarannya si cabul Arab pedofilia. Gitu aja sih maksudnya. Mau diharamkan oleh kalian para umat sampah, tidak masalah," kata J Ethiem.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, jika pihaknya sudah melakukan penelusuran terhadap pemilik akun @EtheimJ. Pertamina juga sudah mendapatkan data identitas pemilik akun dan tempat pekerjaannya. "Dan kami tegaskan bahwa yang bersangkutan bukan pegawai Pertamina," ucap Fajriyah kepada Republika di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).
Dia menyatakan, Pertamina menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan informasi yang menyebar tentang status kepegawaian pemilik akun @EtheimJ yang dikaitkan dengan Pertamina. "Yang bersangkutan telah mempergunakan atribut dengan logo Pertamina untuk hal yang tidak semestinya dan tidak untuk dikaitkan dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pertamina," ucap Fajriyah.
Dia pun mendorong aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus itu agar Pertamina tidak terseret masalah yang terjadi terkait penghinaan agama. "Pertamina mendukung upaya aparat kepolisian untuk mengungkapkan hal ini agar tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat," kata Fajriyah.
Sebelumnya, satus yang dibuat akun @EthiemJ membuat banyak warganet langsung saja me-mention akun @pertamina untuk melaporkan karyawannya. "Halo @pertamina, silakan laporkan dan proses hukum karyawan Anda, atau umat Islam dan warga Jabar yang akan cari dan seret J Ethiem ke kantor polisi. Cc @Divhumas_Polri," ucap akun @ZAEEffendy.
Tidak hanya itu, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu juga mengecam tindakan karyawan tersebut. "Ternyata yang bersangkutan karyawan BUMN? Selama ini masjid BUMN yang diawasi, ternyata seperti ini bebas," ucapnya melalui akun Twitter, @msaid_didu.
Ternyata ybs karyawana BUMN ?
Selama ini Mesjid BUMN yg diawasi - ternyata seperti ini bebas https://t.co/AXRjyR3fQe
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 18, 2022