Sabtu 19 Feb 2022 14:30 WIB

Rusia Tolak Tuduhan AS Atas Serangan Siber di Perbankan Ukraina

Serangan siber juga ditujukan ke situs web Kementerian Pertahanan Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Serangan siber. Rusia menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa, mereka bertanggung jawab atas serangan siber di perbankan Ukraina dan situs web pemerintah.
Foto: Flickr
Serangan siber. Rusia menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa, mereka bertanggung jawab atas serangan siber di perbankan Ukraina dan situs web pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa, mereka bertanggung jawab atas serangan siber di perbankan Ukraina dan situs web pemerintah. Kedutaan Besar Rusia di Washington mengatakan, tudukan itu tidak berdasar.

"Kami dengan tegas menolak pernyataan tak berdasar dari pemerintah, dan mencatat bahwa Rusia tidak memiliki keterkaitan dengan peristiwa yang disebutkan. Pada prinsipnya kami tidak pernah melakukan operasi jahat di dunia maya," kata pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Washington, Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Anne Neuberger pada Jumat (18/2/2022) mengatakan, intelijen militer Rusia berada di balik serangan siber di perbankan dan pemerintah Ukraina. Sebelumnya jaringan daring Kementerian Pertahanan dan dua bank Ukraina kewalahan menerima data masuk. 

Pusat keamanan informasi Ukraina menuding Rusia sebagai dalang serangan ini. "Tidak menutup kemungkinan agresor menggunakan taktik trik kecil kotor karena rencana agresifnya tidak berhasil dalam skala besar," kata Pusat Keamanan Informasi dan Strategi Komunikasi Ukraina yang bagian dari Kementerian Budaya dalam pernyataannya pada Rabu (16/2/2022).

Disrupsi yang dikenal distributed denial-of-service atau DDoS ini pertama kali dilaporkan pihak berwenang Ukraina pada Selasa (15/2/2022). Tapi skalanya belum dapat dipastikan.

Serangan itu mengirimkan banyak data ke trafik internet dari berbagai sumber pada satu server ke server lainnya. Hal ini merupakan serangan siber yang umum dilakukan. Ukraina dan sekitarnya kerap mengalami jenis serangan siber ini.

Di situs pertahanan Kementerian Pertahanan Ukraina muncul pesan situs itu sedang diperbaiki. Dalam cicitannya di Twitter, kementerian mengatakan situs mereka tampaknya sedang di serang dan mereka sedang berusaha mengaksesnya kembali.  

Salah satu bank Ukraina, Oshadbank mengonfirmasi serangan siber memperlambat sistem mereka. Pusat strategi komunikasi mengatakan pengguna Privatbank juga mengalami masalah pembayaran dan aplikasi perbankan. Privatbank belum menanggapi permintaan komentar.

Penyedia layanan perlindungan denial-of-service asal San Francisco, Amerika Serikat (AS), Cloudflare mengatakan tidak melihat data aktivitas DDoS besar di Ukraina terhadap pusat data atau konsumen mereka di sana. "Dari perspektif kami hari ini kami tidak terlihat serangan trafik pada kami atau konsumen kami di Ukraina," kata perusahaan itu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement