REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Polisi Kanada pada Sabtu (19/2/2022) berupaya untuk memulihkan normalitas setelah truk dan demonstran menduduki pusat kota Ottawa selama lebih dari tiga minggu. Mereka melakukan aksi protes terkait pembatasan untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Upaya untuk mengakhiri aksi protes di Ottawa dimulai pada Jumat (18/2/2022) dan berlanjut hingga malam. Lebih dari 100 pengunjuk rasa telah ditangkap ketika ratusan petugas membentuk barisan dan perlahan-lahan memukul mundur para demonstran.
Ada banyak momen menegangkan ketika polisi memukul mundur para demonstran. Beberapa pengunjuk rasa diseret dari kendaraan mereka. Sementara yang lain berusaha melawan polisi. Polisi mengatakan para pengunjuk rasa telah menunjukkan perilaku menyerang. Polisi kemudian berhasil mengatasi para demonstran yang berupaya melawan.
Para pengunjuk rasa awalnya menginginkan diakhirinya mandat vaksin Covid-19 lintas batas untuk pengemudi truk. Namun blokade dan aksi protes secara bertahap berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah dan anti-Perdana Menteri Justin Trudeau. "Tuntutan kami tidak konyol. Kami ingin mandat dan lockdown dicabut," kata seorang supir truk Gord dari Manitoba.
Gord mengatakan dia tidak bisa bekerja lagi karena mandat vaksin lintas batas. Dia bersumpah untuk tetap memarkir truknya di depan parlemen. Ketika polisi membersihkan pengunjuk rasa dari jalan-jalan, setidaknya belasan truk derek datang untuk memindahkan truk dan kendaraan milik demonstran lainnya yang masih diparkir di pusat kota. Polisi menyebut mereka telah menderek 21 kendaraan pada Jumat.