Sabtu 19 Feb 2022 20:27 WIB

Banjir Rendam 363 Rumah Warga di Boalemo Gorontalo

Banjir Rendam 363 Rumah Warga di Boalemo Gorontalo

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil
 Banjir Rendam 363 Rumah Warga di Boalemo Gorontalo. Foto:  Seorang warga di Kalimantan tetap bertahan di rumahnya saat banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Toni-Relawan
Banjir Rendam 363 Rumah Warga di Boalemo Gorontalo. Foto: Seorang warga di Kalimantan tetap bertahan di rumahnya saat banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bencana banjir merendam rumah warga di wilayah Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Jumat (18/2/2₩22) pukul 15.30 WITA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo melaporkan sebanyak 363 unit rumah terendam banjir. 

"Banjir ini melanda Desa Mohungo di Kecamatan Tilamuta. Hasil pendataan sementara terdapat 463 KK atau 1.490 jiwa terdampak," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya sungai hingga ke pemukiman warga. 

"Hasil pengamatan di lokasi menyebutkan, tinggi muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 30-50 sentimeter," ujarnya.

Ia menambahkan, BPBD setempat segera menerjunkan personel untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat.

Selain itu, tim yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Unsur Pemerintahan Kecamatan / Desa dan unsur relawan tengah melakukan koordinasi terkait penanganan warga. Penyediaan makanan siap saji juga dipersiapkan guna memenuhi kebutuhan dasar para warga yang terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi musim hujan masih berpeluang terjadi hingga Maret 2022. 

"Oleh karena itu, Penyampaian diseminiasi informasi mengenai peringatan dini secara disiplin disampaikan melalui whatsapp group yang berisi para perangkat daerah setempat," katanya.

Ia menambahkan, hal ini bertujuan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang dianggap perlu untuk mengurangi dampak ancaman banjir. Oleh karena itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dengan memantau prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan melalui BMKG atau potensi bahaya maupun risiko di aplikasi inaRISK. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement