Ahad 20 Feb 2022 15:05 WIB

Jerman Bakal Jadi Basis Produksi Materai Mobil Listrik

Sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.

Ilustrasi Mobil Listrik. Sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.
Foto: pixabay
Ilustrasi Mobil Listrik. Sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman adalah negara penggemar mobil. Belakangan ini mobil listrik semakin geser mobil biasa, dan Jerman juga berusaha investasi dalam teknologi penggerak modern.

Langkah maju mobil elektronik tidak bisa dihentikan lagi. Jumlah izin yang dikeluarkan di Jerman makin banyak.  

Baca Juga

Tahun lalu jumlahnya sekitar 200 ribu, lebih banyak dari sebelumnya. Dan setiap tahun, jumlahnya tambah banyak.   

Para pakar memperkirakan, tahun 2030 tiga perempat mobil baru di Eropa, adalah mobil listrik. Ini adalah jumlah yang membuat sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.   

Perusahaan penuhi kehendak konsumen

Michael Steiner, salah seorang pemimpin pada perusahaan Porsche mengungkap pihaknya ingin peningkatan drastis jumlah kendaraan listrik dan setengah listrik di dasawarsa ini. Akhirnya, konsumenlah yang memutuskan produk yang mereka beli. Jadi perusahaan harus berusaha memenuhi kehendak mereka.

Memang jelas, konsumen adalah raja. Mereka akan ditawari kualitas terbaik Made in Germany. Jadi Porsche akan memproduksi baterai-baterainya di Jerman.   

Untuk itu, perusahaan Porsche bekerjasama dengan pembuat baterai Customcells. Tahun 2024 baterai pertama akan diproduksi.  

Torge Thönnessen, manajer pada Cellforce Group menginginkan teknologi baterai yang lebih baik daripada yang sekarang, untuk mencegah produksi yang terlalu banyak tapi berkualitas rendah. "Sehingga akhirnya bisa memproduksi baterai di Jerman dengan biaya rendah," ucap dia.

Hingga sekarang, produsen dari Asia jadi penguasa pasar. Tapi itu nantinya ingin diubah. Semua pembuat mobil Jerman mengumumkan, akan membuat baterai di daerah asalnya, dan terutama, memproduksi sendiri.  

 

sumber : DW
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement