REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman adalah negara penggemar mobil. Belakangan ini mobil listrik semakin geser mobil biasa, dan Jerman juga berusaha investasi dalam teknologi penggerak modern.
Langkah maju mobil elektronik tidak bisa dihentikan lagi. Jumlah izin yang dikeluarkan di Jerman makin banyak.
Tahun lalu jumlahnya sekitar 200 ribu, lebih banyak dari sebelumnya. Dan setiap tahun, jumlahnya tambah banyak.
Para pakar memperkirakan, tahun 2030 tiga perempat mobil baru di Eropa, adalah mobil listrik. Ini adalah jumlah yang membuat sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.
Perusahaan penuhi kehendak konsumen
Michael Steiner, salah seorang pemimpin pada perusahaan Porsche mengungkap pihaknya ingin peningkatan drastis jumlah kendaraan listrik dan setengah listrik di dasawarsa ini. Akhirnya, konsumenlah yang memutuskan produk yang mereka beli. Jadi perusahaan harus berusaha memenuhi kehendak mereka.
Memang jelas, konsumen adalah raja. Mereka akan ditawari kualitas terbaik Made in Germany. Jadi Porsche akan memproduksi baterai-baterainya di Jerman.
Untuk itu, perusahaan Porsche bekerjasama dengan pembuat baterai Customcells. Tahun 2024 baterai pertama akan diproduksi.
Torge Thönnessen, manajer pada Cellforce Group menginginkan teknologi baterai yang lebih baik daripada yang sekarang, untuk mencegah produksi yang terlalu banyak tapi berkualitas rendah. "Sehingga akhirnya bisa memproduksi baterai di Jerman dengan biaya rendah," ucap dia.
Hingga sekarang, produsen dari Asia jadi penguasa pasar. Tapi itu nantinya ingin diubah. Semua pembuat mobil Jerman mengumumkan, akan membuat baterai di daerah asalnya, dan terutama, memproduksi sendiri.