REPUBLIKA.CO.ID, MEESEYSIDE -- Pep Guardiola mengatakan perburuan trofi Liga Primer Inggris tidak pernah mudah. Pelatih Manchester City itu selalu mengingatkan bahwa perburuan gelar belum berakhir bahkan ketika para pakar menyatakan mereka sebagai pemenang dan bandar taruhan membayar sebelum waktunya.
Sekarang, setelah kekalahan 2-3 dari Tottenham Hotspur pada Ahad (20/2/2022) dini hari WIB, kekalahan pertama mereka sejak Oktober, City menemukan diri mereka hanya unggul enam poin dari Liverpool yang punya satu pertandingan di tangan.
Guardiola tidak berpikir anak asuhnya bermain buruk tetapi kekalahan itu memupuk pandangannya bahwa tim Jurgen Klopp akan menekan mereka sepanjang waktu. "Sulit ketika mereka bertahan begitu dalam. Kami memiliki peluang untuk datang dan mencetak gol. Sayangnya kami tidak bisa mencetak gol," katanya kepada Sky Sports.
"Mereka klinis. Mereka memiliki Kane dan Son dan Kulusevski. Umpan silang mereka tidak bisa kami pertahankan. Kami tidak memiliki momentum," tambahnya. "Kami tidak perlu kalah dalam satu pertandingan untuk mengetahui betapa sulitnya (memenangkan liga). Masih banyak, banyak pertandingan yang harus dimainkan," kata Guardiola.
City memberikan satu-satunya kekalahan Liverpool musim 2018/19 dalam hasil yang pada akhirnya berarti gelar tetap di Etihad daripada menuju ke Anfield, dan pertandingan kandang mereka dengan klub Merseyside pada 9 April semakin penting dari waktu ke waktu.
Liverpool tahu bahwa perburuan gelar ada di tangan mereka jika mereka mengalahkan The Blues, tetapi City senang menjadi tuan rumah bagi rival gelar mereka. "Ini bukan situasi yang tidak biasa kami alami. Kami tahu dari beberapa tahun terakhir bahwa Liverpool selalu menjadi pesaing," kata gelandang Ilkay Guendogan kepada BBC.
"Mereka selalu di atas sana. Kami tahu mereka akan mencoba segalanya untuk membuat hidup kami sesulit mungkin. Hal baiknya adalah mereka masih perlu datang ke sini ke Etihad, tapi masih banyak pertandingan yang harus dilalui," kata dia menambahkan.