REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) India, Mohdammad Agoes Aufiya mengatakan saat ini masih terdapat sekolah-sekolah di Karnataka yang melarang pelajar Muslimah mengenakan hijab.
Agoes menjelaskan, gesekan antara komunitas Muslim dan Hindu pun masih sering terjadi di Karnataka akibat polemik larangan hijab. Meski demikian, dia menjelaskan, tidak ada kekerasan fisik yang terjadi.
"Sebenarnya hak beragama di India itu sangat diakui, karena sudah masuk dalam konstitusi untuk bisa menjalankan ibadah masing-masing agama termasuk dalam mengenakan hijab. Makanya terjadi pro kontra tentang larangan hijab di sekolah ini," kata Agoes kepada Republika beberapa waktu lalu.
Agoes berharap, Pemerintah Karnataka dapat memberikan hak kepada pelajar wanita Muslim menjalankan agama dengan mengenakan hijab ketika berada di kelas belajar sebagaimana yang berlaku di wilayah lainnya di India."Dan tentu banyak inspirasi yang bisa didapatkan dari indonesia, dimana kita merawat kemajemukan, perbedaan antar agama dan tentunya muhammadiyah selalu siap kapan pun diminta untuk berbagi pengalaman bagaimana berhubungan antara mayoritas dan minoritas, dan merawat keberagamaan, “tegas dia.