Ahad 20 Feb 2022 20:15 WIB

Pengunjung Bonbin Bandung Merosot 50 Persen

Sejak pandemi, Bonbin mewajibkan penerapan prokes bagi pengunjung maupun karyawan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Pengunjung beristirahat di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden, Jalan Tamansari, Kota Bandung. Dengan membludaknya pengunjung, Kebun Binatang Bandung melakukan buka tutup pintu masuk dan protokol kesehatan secara ketat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pengunjung beristirahat di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden, Jalan Tamansari, Kota Bandung. Dengan membludaknya pengunjung, Kebun Binatang Bandung melakukan buka tutup pintu masuk dan protokol kesehatan secara ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung memberlakukan pengetatan pembatasan operasional tempat wisata selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Dalam dokumen Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 15 Tahun 2022 disebutkan lima lokasi wisata yang diperketat selama PPKM, diantaranya Saung Angklung Mang Udjo, Kebun Binatang Bandung, Trans Studio Bandung, Karang Sentra, dan Kiara Artha Park.

Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi'i mengatakan, merujuk pada batasan pengunjung, maksimal 50 persen, saat ini Kebun Binatang Bandung atau lebih populer disebut Bonbin telah menerapkan sistem 2.000 pengunjung per sesi. “Sekitar 2.000 orang di jam yang sama, misalnya jam 12.00 WIB sudah 2.000 orang yang masuk, maka kita tutup dulu sampai mereka keluar, baru setelahnya pengunjung baru boleh masuk,” kata Sulhan saat ditemui Republika di Kebun Binatang Bandung, Ahad (20/2/2022). 

Berdasarkan tinjauan Republika pada Ahad (20/2/2022), pengunjung yang berekreasi di Bonbin tidak terlalu ramai bahkan cenderung lengang. Menurut Sulhan, hari itu, hanya sekitar 1.000 lebih pengunjung saja yang datang, sedikit lebih banyak dibanding Sabtu (19/2/2022) kemarin yang hanya mencapai kurang dari 1000 pengunjung. Jumlah ini, kata dia, berbanding jauh dengan jumlah pengunjung di masa sebelum pandemi. 

“Karena pengunjung sekarang, khususnya hari Ahad, hanya setengah dari jumlah di zaman normal (sebelum pandemi) dulu. Kalau dulu akhir pekan biasanya kita terima 4.000-6.000 pengunjung, sekarang hanya 2.000, itu juga sudah bagus banget. Jadi 50 persen lebih turun, makanya sekarang weekend juga kita jarang sekali dapat di angka 3000, sangat jarang sejak pandemi. Padahal dulu kita biasanya 4000-6000 pengunjung,” tuturnya. 

Terkait Prokes, Aan menegaskan, bahwa sejak pandemi, Bonbin telah mewajibkan penerapan prosedur kesehatan (prokes) bagi pengunjung maupun karyawan. Setiap pengunjung yang masuk, kata dia, harus mengecek suhu, memindai kode batang (barcode) melalui aplikasi PeduliLindungi, dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.

“Di dalam juga kan ada tempat piknik (botram) jadi tidak boleh bergerombol, jadi satu keluarga satu tempat, jadi tidak boleh bercampur,” kata Aan menambahkan. 

Dia menegaskan, setiap harinya, lima petugas keamanan telah dikerahkan untuk melakukan patroli di seluruh area Bonbin demi memastikan agar pengunjung tetap menerapkan prokes dengan disiplin. “Seluruh karyawan juga kita minta untuk selalu mengingatkan pengunjung mengenakan masker dan menaati prokes,” ujarnya. 

Saat ditanya mengenai tingkat kepatuhan pengunjung dalam menerapakan prokes, khususnya memakai masker, Aan mengatakan, bahwa situasi dan lokasi Bonbin yang dipenuhi pepohonan rindang ditambah udara yang sejuk, menjadi alasan besar masih banyaknya pengunjung yang memilih membuka masker mereka saat berkeliling kebun binarang. 

“Kalau mereka tidak berkerumun, jarak terjaga, Insya Allah masih relatif aman ya. Cuma kalau mereka berdekatan ya wajib pakai masker. Karena kalau penerapan prokes 100 persen kita sudah lakukan di pintu masuk, dimana seluruh pengunjung kita minta mengenakan masker,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement