Senin 21 Feb 2022 05:45 WIB

Siswi dan Mahasiswa Muslimah India Pantang Menyerah Hadapi Larangan Jilbab

Siswa dan mahasiswi Muslimah India tak mau tunduk terhadap larangan hijab

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
 Wanita Muslim India memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap pembatasan jilbab di jalan Mira, di pinggiran Mumbai, India. Siswa dan mahasiswi Muslimah India tak mau tunduk terhadap larangan hijab
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Wanita Muslim India memegang plakat dan meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap pembatasan jilbab di jalan Mira, di pinggiran Mumbai, India. Siswa dan mahasiswi Muslimah India tak mau tunduk terhadap larangan hijab

REPUBLIKA.CO.ID, —Siswi dan mahasiswi Muslimah di Negara Bagian Karnataka, India, belum tunduk. Meski pemerintah telah melarang penggunaan hijab di ruang kelas sejak 5 Februari lalu, mereka menolak patuh. 

Pada Sabtu (19/2/2022), banyak dari mereka yang tetap mengenakan hijab saat datang ke sekolah dan kampus masing-masing.  

Baca Juga

Tentu saja, karena larangan hijab itu merupakan peraturan pemerintah dan didukung perintah sementara Pengadilan Tinggi Karnataka, para siswi serta mahasiswi Muslimah tersebut dilarang masuk ke lembaga pendidikan mereka. 

Di Srisaila Jagadguru Vageesha Panditaradhya (SJVP) College di Harihar, mahasiswi-mahasiswi Muslimah berhijab dilarang memasuki area kampus.  

Namun mereka pun menolak melepaskan hijabnya. Mereka menekankan bahwa mengenakan hijab sama pentingnya dengan pendidikan. Pemandangan serupa berlangsung di Sarala Devi College di Ballari. Sekelompok mahasiswi Muslimah dilarang masuk karena memakai hijab.  

Pelarangan masuk bagi mahasiswi Muslimah berhijab juga terjadi di Government College di Gangavathi di Koppal. 

Di Desa Kudur, di Distrik Ramanagara, beberapa mahasiswi menggelar unjuk rasa di halaman kampus setelah dilarang masuk ruang kelas. "Kami tidak akan duduk tanpa penutup (kepala). Biarkan kampus menyadari bagaimana hal itu mempengaruhi pendidikan kami," ujar seorang mahasiswi, dikutip laman Outlook India.  

Seorang mahasiswi, Bibi Ameena, masih tak dapat menerima aturan pelarangan pemakaian hijab di ruang kelas. "Tidak ada rasa kemanusiaan untuk perasaan kami," katanya.  

Baca juga: Mualaf Edy, Takluknya Sang Misionaris di Hadapan Surat Al Ikhlas

Ameena menilai, bagi para wanita Muslimah, mengenakan hijab dapat menimbulkan perasaan aman. 

Menurut dia, larangan pemakaian hijab bagi pelajar di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi bakal menimbulkan dampak besar. 

"Saya merasa banyak perempuan akan mati, mereka akan bunuh diri. Larangan ini mengejutkan bagi kami, ini seperti trauma bagi kami. Kami tak dapat keluar tanpa hijab," ucapnya.   

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement