REPUBLIKA.CO.ID, YORKSHIRE -- Bendera raksasa yang dikibarkan di Stadion Elland Road sebelum kick-off melawan Manchester United (MU), Ahad (20/2/2022), menampilkan wajah pelatih Leeds United, Marcelo Bielsa. Di sana ada tulisan, 'Guru, Visioner, Legenda'.
Pelatih Leeds, Marcelo Bielsa, tahu betul bahwa cinta penggemar Leeds tetap kuat, meski tim berada di tengah pertempuran degradasi Liga Primer Inggris 2021/2022.
Ketika peluit akhir berbunyi dengan skor 2-4 untuk kemenangan rival abadinya Manchester United. Pendukung Leeds menyanyikan nama Bielsa demi memberikan dukungan kepada pelatih asal Argentina itu.
Pasalnya Si Gila, julukan Bielsa, telah mewujudkan kembali mimpi salah satu klub bersejarah Inggris Leeds United untuk kembali mejeng, pun mentas di kancah kompetisi sepak bola tertinggi Negeri Ratu Elizabeth.
Pekan ini, untuk pertama kalinya sejak ia ditunjuk pada Juni 2018, kebisingan di sekitar potensi kepergian Bielsa telah mencapai tingkat di mana bahkan calon penerusnya, dalam hal ini American Jesse Marsch, telah disebut-sebut.
Bielsa, seperti biasa, menolak untuk berbicara tentang masa depannya sampai dia siap untuk membuat keputusan dan memang benar mengingat prioritas utamanya sekarang adalah memastikan Leeds United berada di Liga Primer musim depan.
Dikutip BBC Sports, Senin (21/2/2022) bahkan dalam kekalahan atas MU, seluruh publik Elland Road bangkit untuk memberikan dukungan terhadap Bielsa dalam sebuah pertunjukan yang telah menjadi ciri hubungan itu sejak ia tiba di West Yorkshire.
Romantisme tidak akan pernah ingin hubungan cinta antara Leeds dan Bielsa berakhir dengan degradasi. Akan tetapi sepak bola tidak benar-benar romantis, mereka sekarang perlu menemukan cara untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.