REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, sudah meminta Bupati Puncak Willem Wandik agar aktif berkomunikasi dengan kelompok separatis terotis (KST) untuk meredam konflik. Hal itu lantaran KST sering kali mengganggu wilayah Puncak, Provinsi Papua.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Puncak sejak Sabtu (19/2) dan meminta agar aktif berkomunikasi dengan KKB mengingat mereka juga adalah penduduk daerah itu," kata Fakhiri saat dikonfirmasi dari Kota Jayapura, Ahad (21/2/2022).
Dia yang mengaku sedang melakukan kunjungan kerja di Timika, Kabupaten Mimika mengatakan, selain meminta Bupati Puncak berkomunikasi aktif, pihaknya juga sudah memberitahukan apabila TNI-Polri akan melakukan pengamanan ekstra ketat. Langkah yang akan dilakukan sedang dipersiapkan aparat.
Dia juga sudah meminta Kapolres Puncak AKBP Ridwan agar mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah apabila tidak ada kegiatan penting. "Batasi dulu aktivitas mengingat aktivitas KKB sudah membawa korban baik aparat keamanan maupun warga sipil," kata Fakhiri.
Pada Sabtu (19/2/2022), KST berulah lagi dengan menembak anggota Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang menjaga Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Hal itu membuat operasional Bandara Aminggaru sempat ditutup sementara. Tembakan KST membuat Praka Hermansyah mengalami luka hingga harus diterbangkan ke Timika.
"Memang benar akibat gangguan dan kontak tembak dengan KKB menyebabkan untuk sementara operasional di bandara ditutup," kata Kepala Unit Pengelolaan Bandar Udara (UPBU) Bandara Aminggaru, Herman Sujito saat dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Sabtu.