Komik Babad Banyumas Diluncurkan, Cara Milenial Belajar Sejarah
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Acara peluncuran komik Babad Banyumas. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Komik Babad Banyumas resmi diluncurkan pada Ahad (20/2) sebagai rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-451 Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Komik ini merupakan karya dari 20 anak muda berbakat di Banyumas.
Mereka telah mengikuti pelatihan komik yang dimentori oleh komikus terkenal yaitu Maria Rengganis. Pada peluncuran yang diadakan di Gedung Kesenian Soeteja itu, cerita komik tersebut diwujudkan dalam bentuk visual melalui pementasan Sendratari yang diperankan oleh Teater Milenial 'Sipanji'.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, arah pembuatan komik Babad Banyumas adalah sebagai sarana menyosialisasikan berdirinya Kabupaten Banyumas supaya lebih mudah dipahami. Komik dibuat agar masyarakat dapat memahami sejarah Banyumas secara lebih luas.
"Kalau tulisan formal itu kaku dan biasanya dalam bentuk tulisan sejarah atau Jawa kuno, maka akan banyak orang tidak tahu. Oleh karena itu kita harus mentransformasi pengetahuan itu dalam bentuk yang lebih mudah dipahami seperti komik," kata bupati Banyumas.
Husein menambahkan, melalui cerita dalam bentuk komik, ada kemudahan dan ada semacam keindahan dalam bentuk warna dan gambar. Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Banyumas, Deskart Sotyo Djatmiko mengatakan, belum ada kabupaten yang menceritakan babad dalam bentuk komik.
Ini adalah transformasi cerita tulis dalam bentuk gambar, ada 20 orang kreator milenial yang membuat. "Cerita disusun berdasarkan dukungan para ahli baik dari profesor, budayawan, dan sejarawan," ungkapnya.
Sementara pementasan sendratari komik Babad Banyumas 'Adit Menyusur Lorong Waktu' diperankan oleh Teater Milenial 'Sipanji', mereka adalah anak-anak ajudan milenial Bupati Achmad Husein.
Mereka dinilai berhasil membawakan karakter yang diperankan, sehingga undangan yang dibatasi 150 orang begitu menikmati pertunjukan yang berlangsung hampir 1,5 jam itu. Acara tersebut juga disiarkan secara live streaming oleh Dinkominfo dan YouTube.
Komik Babad Banyumas sendiri saat ini sudah dicetak sebanyak 600 eksemplar. Nantinya komik Babad Banyumas tersebut juga akan dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu daerah.
"Nanti akan mengikuti kebutuhan. Rencananya juga akan kita distribusikan ke sekolah-sekolah," jelas Jatmiko.
Selain itu, komik Babad Banyumas juga akan dijual untuk umum dengan harga Rp 225 ribu. Hal itu sekaligus mengajarkan anak-anak muda agar bisa menciptakan pekerjaan dari sektor kreatif.
"Agar mereka bisa merasakan bahwa bekerja itu ada hasilnya. Hasil karya itu dengan dana yang lain di luar dana pemda, yang akan dijual. Bukan pakai uang negara yang dijual," katanya.