Jawa Barat diberkahi dengan alam yang subur. Tidak salah kalau pada masa lalu, Belanda memilih Jawa Barat sebagai tempat untuk pembudidayaan tanaman kopi. Dan terbukti mereka sukses menghasilkan kopi-kopi terbaik di Indonesia.
Bahkan nama Java yang sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat dunia sebelum nama Indonesia muncul. Java merujuk pada kopi yang dijual oleh pemerintah kolonial Belanda kala itu. Kata Java ini dikenal luas juga dengan Java Preanger, yang merujuk tempat asal kopi tersebut ditanam yakni di wilayah Priangan.
Meski perkebunan kopi di Jawa Barat hancur akibat hama karat daun pada abad ke-18, nama Java tetap abadi sebagai salah satu kopi terbaik di dunia.
Tidak susah mencari buktinya, sebut saja salah satu program komputer yakni Java script. Bahkan, ketenaran nama Java juga sempat dicuri negara lain untuk melabeli kopi yang dijualnya. Padahal kopi yang mereka jual bukan berasal dari Jawa.
Baca Juga:
Kenapa kandungan Kafein Robusta Lebih Tinggi dari Arabica?
Kedai Kopi jadi Tempatnya Para Pemberontak
Hal itu membuat Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada tahun 1906 mengeluarkan aturan terkait pemalsuan brand Java. Tujuannya untuk melindungi konsumen pecinta kopi Java di negeri Paman Sam itu.
Hingga kini Java Preanger masih dipertahankan sebagai brand kopi asal tatar Sunda. Sebelum tahun 2011, seluruh kopi asal Jawa Barat baik itu jenis Arabika maupun Robusta menggunakan kopi Java Preanger.
Kemudian pada tahun itu, indikasi geografiskopi arabika Java Preanger mulai diproses. Tahap awal perlindungan indikasi geografis yang diajukan hanya terbatas pada kopi Arabika yang berdasarkan hasil uji mempunyai citarasa khas dan unik.
Citarasa khas dan unik tersebut terbatas pada kopi arabika yang di tanam pada ketinggian di atas 1.000 meter, yang berada di wilayah 11 gunung di Jawa Barat. Sebelas gunung itu yaitu: Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Malabar, Gunung Caringin, Gunung Tilu, Gunung Patuha, Gunung Halu, Gunung Beser, Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Manglayang.
Citarasa Kopi Arabika Java Preanger (KAJP) dibedakan ke dalam 2 (dua) varian, yaitu Bandoeng Highland dan Soenda Mountain.
Kopi yang termasuk ke dalam KAJP Bandoeng Highland, merupakan kopi yang ditanam di wilayah: Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Malabar, Gunung Caringin, Gunung Tilu, Gunung Patuha, Gunung Halu, Gunung Beser.
Sementara yang termasuk ke dalam KAJP Soenda Mountain, merupakan kopi yang ditanam di wilayah: Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Manglayang.
KAJP memiliki kualitas rasa yang unik yang ditandai dengan komponen; Uniformity, Clean up, Sweetness, Flavor, Acidity dan Balance.
Nah, sudah tahu kan kalau gunung-gunung di Jawa Barat itu mampu menghasilkan kopi yang punya cita rasa ajaib alias luar biasa enaknya.
Tapi bukan hanya Jawa Barat saja yang punya kopi bercita rasa ajaib. Daerah-daerah lain, seperti Aceh, Toraja, Temanggung, Papua, Lampung, dan berbagai daerah di Indonesia, punya kopi yang luar biasa enaknya.
Jadi kalau mau ngopi enak, cukuplah kita nikmati kopi Indonesia. Gak usah jauh-jauh nyari kopi dari negara asing... 'Jayalah Kopi Indonesia.... Makmurlah Petani Kopi Indonesia...'