Senin 21 Feb 2022 16:22 WIB

Mataram Dinyatakan Sudah Lewati Puncak Covid-19

Wali kota tetap meminta masyarakat agar terus waspada dan disiplin prokes

Foto udara suasana jelang malam kawasan Islamic Center NTB di Mataram, NTB, Jumat (11/2/2022). Pemerintah Kota Mataram melaksanakan pengetatan kembali protokol kesehatan (prokes) terutama pembatasan aktivitas masyarakat di tempat umum pada malam hari hingga pukul 22.00 WITA untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Kota Mataram.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Foto udara suasana jelang malam kawasan Islamic Center NTB di Mataram, NTB, Jumat (11/2/2022). Pemerintah Kota Mataram melaksanakan pengetatan kembali protokol kesehatan (prokes) terutama pembatasan aktivitas masyarakat di tempat umum pada malam hari hingga pukul 22.00 WITA untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Kota Mataram.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu dari 12 kabupaten/kota se-Indonesia yang dinyatakan telah melewati puncak penyebaran Covid-19 gelombang ketiga.  hal itu ditandai dengan melandainya temuan kasus positif baru.

"Alhamdulillah berdasarkan hasil evaluasi PPKM Kota Mataram yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Mataram dinyatakan sudah melewati puncak penyebaran Covid-19," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Senin (21/2/2022).

Baca Juga

Menurut Wali kota, salah satu indikator puncak penularan Covid-19 dilihat dari temuan kasus baru setiap hari yang mencapai tiga digit dan di Mataram pernah sampai 223 kasus baru Covid-19 per hari."Tapi sekarang Alhamdulillah sudah mulai melandai, terakhir temuan baru Covid-19 sebanyak 67 kasus. Semoga angka temuan kasus baru Covid-19 terus menurun," katanya.

Kendati demikian, Wali kota tetap meminta masyarakat agar terus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 serta melakukan vaksinasi. Selain itu, pemerintah kota untuk sementara tetap menunda pengeluaran izin terhadap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga bisa menjadi wadah penyebaran Covid-19."Semoga akhir Februari ini, penyebaran Covid-19 bisa hilang agar kita dapat melakukan evaluasi kembali untuk penerapan aturan yang lebih longgar," katanya.

Di sisi lain, wali kota berharap masyarakat bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini. Artinya, ketika masyarakat mengalami gejala kurang sehat sebaiknya segera berobat dan melakukan isolasi mandiri."Apalagi kita sudah siapkan layanan konsultasi telemedis dan 'home care' secara gratis, yang bisa dimanfaatkan," katanya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement