REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan bioskop di Korea Selatan masih mengalami kerugian pada kuartal IV 2021 di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Tahun ini, perusahaan bioskop berharap kenaikan pendapatan seiring dengan dirilisnya sejumlah film beranggaran besar.
Dikutip dari Yonhap pada Senin (21/2/2022), Bioskop CJ CGV mengatakan kerugian operasionalnya mencapai 43,5 miliar won (Rp 523,9 miliar) selama periode Oktober hingga Desember, turun tajam dari defisit operasional 89,7 miliar won (Rp 1 triliun) setahun yang lalu. Sementara penjualan di kuartal keempatnya melonjak 67,6 persen menjadi 240,1 miliar won (Rp 2,8 triliun) dari 143,3 miliar won (Rp 1,7 miliar), berkat penjualan tiket film laris keluaran Hollywood seperti Spider-Man: No Way Home.
Secara keseluruhan, CGV membukukan penjualan 736,3 miliar won (Rp 8,8 triliun) pada 2021, naik 26,2 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 583,4 miliar won (Rp 7 triliun). Kerugian operasional CGV menyempit menjadi 241,1 miliar won (Rp 2,9 triliun) dari 388,7 miliar won (Rp 4,6 triliun) selama periode satu tahun.Bioskop Lotte Cultureworks juga mengalami kerugian operasional kuartal keempat sebesar 25 miliar won (Rp 301 miliar), turun 21,9 persen dari kerugian 32 miliar won (Rp 385,6 miliar) setahun sebelumnya.
Perusahaan membukukan penjualan 72 miliar won (Rp 867,7 miliar) selama kuartal keempat. Angkanya tidak berubah signifikan dari tahun sebelumnya.
Dilihat dari penjualan sepanjang 2021, angkanya turun menjadi 234 miliar won (Rp 2,8 triliun) dari tahun sebelumnya yang mencapai 422 miliar won (Rp 5 triliun). Sementara defisit operasionalnya menyempit menjadi 133 miliar won (Rp 1,6 triliun) dari 161 miliar won (Rp 1,9 triliun).
Selain itu, bioskop J Contentree juga tetap berada di zona merah dalam kuartal yang sama. Perusahaan membukukan kerugian operasional 16 miliar won (Rp 192,8 miliar) dari operasi bioskopnya atau tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi pendapatan kuartal keempat J Contentree, angkanya naik 34,8 persen menjadi 32,7 miliar won (Rp 393,9 miliar) dari 21,3 miliar won (Rp 256,6 miliar). Penjualan tiket film sepanjang 2021 tidak mengalami peningkatan signifikan, yaitu hanya pada angka 105 miliar won (Rp 1,2 triliun). Di sisi lain kerugian operasionalnya meningkat menjadi 71 miliar won (Rp 855,4 miliar) dari 66 miliar won (Rp 795 miliar).
Meski tahun lalu mengalami kelesuan, jaringan bioskop Korea optimistis terhadap perubahan yang lebih baik dalam beberapa bulan mendatang karena film-film dengan anggaran besar, seperti "Spider-Man", diharapkan bisa menarik penonton kembali ke bioskop. "Semakin banyak film lokal dan luar Korea yang ditunda karena pandemi, kemungkinan akan diputar di layar dalam beberapa bulan mendatang. Jajaran film kami diharapkan bisa meningkat dengan dukungan blockbuster seperti Uncharted dan The Batman," kata CJ CGV.
Saat ini Korea Selatan mulai melonggarkan peraturan protokol kesehatan, termasuk untuk bioskop, karena gejala yang ditimbulkan varian Omicron lebih ringan daripada varian sebelumnya. Pada tahun lalu, setidaknya total 60,5 juta orang pergi ke bioskop di Korea Selatan, naik sedikit dari 59,5 juta pada 2020 namun angka pada 2021 itu jauh lebih rendah jika dibandingkan era normal sebelum pandemi yang bisa menembus 226,7 juta penonton.