Senin 21 Feb 2022 17:51 WIB

Luhut: Kasus Covid-19 dari Kelompok Nakes Meningkat

Kelompok tenaga kesehatan yang paling banyak terinfeksi yakni para perawat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mewaspadai terjadinya kenaikan kasus positif dari kelompok tenaga kesehatan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kelompok tenaga kesehatan yang paling banyak terinfeksi yakni para perawat, tenaga penunjang, hingga manajemen rumah sakit.

“Mulai terlihatnya peningkatan jumlah kasus yang datang dari tenaga kesehatan,” kata Luhut saat konferensi pers usai rapat terbatas evaluasi PPKM bersama Presiden, Senin (21/2).

Baca Juga

Luhut mengatakan, kondisi ini mengindikasikan bahwa banyak dari tenaga kesehatan yang terpapar di rumah masing-masing atau di lingkungannya. Karena itu, pemerintah pun meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengawasan penggunaan dan pengetatan alat pelindung diri, serta menyiapkan fasilitas penginapan khusus untuk menghindari kontak erat dengan keluarga.

Meski terjadi penambahan kasus yang telah melebihi tren Delta, Luhut mengatakan perkembangan kasus Omicron di Indonesia saat ini masih terkendali. Selain itu, kondisi rawat inap dan kematian juga tercatat masih jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Pemerintah juga mengamati terjadinya tren penurunan kasus konfirmasi harian di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Bali selama tujuh hari terakhir. Tak hanya itu, tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali. “Sehingga hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian varian Delta,” kata Luhut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement