Selasa 22 Feb 2022 01:20 WIB

Muslim di Uttar Pradesh Hidup dalam Ketakutan

Kejahatan kebencian terhadap Muslim di Uttar Pradesh sangat banyak.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslim India melakukan shalat berjamaah. Muslim di Uttar Pradesh Hidup dalam Ketakutan
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi Muslim India melakukan shalat berjamaah. Muslim di Uttar Pradesh Hidup dalam Ketakutan

REPUBLIKA.CO.ID, UTTAR PRADESH -- Negara bagian India, Uttar Pradesh (UP) memilih pemerintahan baru, sorotan tertuju pada 40 juta Muslimnya. Beberapa kasus mencolok terjadi dan melibatkan kejahatan kebencian terhadap Muslim selama masa jabatan pemimpin baru, Yogi Adityanath.

Dilansir dari BBC, Senin (21/2/2022), beberapa insiden terburuk telah terjadi di UP di mana Yogi Adityanath dari BJP, seorang pendeta Hindu yang sering membuat pidato yang menghasut, menjadi menteri utama pada 2017. Sulit untuk mengatakan berapa banyak hukuman mati tanpa pengadilan atau kejahatan kebencian terjadi setiap tahun. 

Baca Juga

Dalam kasus-kasus itu, keluarga korban mengaku apatis kepada polisi dan tidak puas dengan perkembangan kasus. Terdakwa dibebaskan dengan jaminan dalam tiga kasus, sementara belum ada yang ditangkap dalam kasus keempat, lebih dari tujuh bulan kemudian.

Salah satu kasus pada Mei tahun lalu, sebuah video yang viral menunjukkan sekelompok pria memukuli seorang pria di distrik Moradabad dan menyebabkan kemarahan online. Saat BBC mengunjungi rumah korban, Shakir Qureshi, ibunya mulai menangis ketakutan.  Dia akhirnya mengizinkan putranya untuk berbicara.

Qureshi, yang keluarganya telah menjual daging selama beberapa dekade mengatakan dia membawa daging kerbau ke pelanggan dengan skuternya ketika sekelompok pria menghalangi jalannya dan menuduhnya membawa daging sapi. "Saya menangis dan memohon kepada mereka bahwa saya tidak membawa daging sapi, tetapi mereka terus meneriaki saya," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement