Senin 21 Feb 2022 22:16 WIB

Perajin Pilih Perkecil Ukuran Tahu Tempe daripada Naikkan Harga

Harga kedelai sebagai bahan utama tahu tempe bervariasi antara satu daerah yang lain.

Pekerja memotong tahu di pabrik tahu. Mahalnya harga kedelai membuat sebagian perajin memilih memperkecil ukuran tahu tempe tapi harganya tidak naik.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja memotong tahu di pabrik tahu. Mahalnya harga kedelai membuat sebagian perajin memilih memperkecil ukuran tahu tempe tapi harganya tidak naik.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah Sutrisno Supriantoro menyebutkan perajin tahu dan tempe lebih memilih mengurangi ukuran produknya daripada menaikkan harga. "Perajin selama ini tidak bisa menaikkan harga, akibatnya mengurangi ukuran produknya," kata Sutrisno di Semarang, Senin (21/2/2022).

Menurut dia, Gabungan Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia telah menyampaikan imbauan kepada para perajin tahu dan tempe untuk tidak mogok produksi. Ia menjelaskan hal tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri Perdagangan.

Baca Juga

Sutrisno mengatakan terdapat beberapa hal yang disepakati, seperti subsidi harga kedelai sebesar Rp 1.000 per kg. Kesepakatan lainnya, kata dia, kepastian persediaan kedelai untuk tiga bulan ke depan.

Menurut dia, hal tersebut salah satunya berkaitan dengan persiapan menghadapi Ramadhan. Ia menambahkan kepastian persediaan diharapkan juga tidak berpengaruh terhadap fluktuasi harga. 

Hingga saat ini, lanjut dia, harga kedelai bervariasi antara satu daerah dengan yang lain, berkisar antara Rp 11 ribu hingga Rp 11.500 per kg. "Kenaikan sudah sejak Januari, sebelumnya Rp 7.500 per kg," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement