Selasa 22 Feb 2022 03:24 WIB

Kronologi Ketum KNPI Dipukuli Hingga Babak Belur: Diteriaki Bunuh!

Ketum KNPI yakin ia dibuntuti sebelum dipukuli dari belakang oleh pelaku

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.
Foto: Istimewa
Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Haris Pertama berharap Polda Metro Jaya dapat menangkap dan mengungkap motif pelaku pengeroyokan terhadap dirinya di sebuah restoran di Jakarta, Senin siang.

"Saya sudah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya. Saya harap Polisi dapat menangkap dan mengungkap motif pelaku pengeroyokan ini," kata Haris di Jakarta, Senin (21/2/2022) malam.

Baca Juga

Dia menyakini Polri dapat mengungkap kasus tersebut karena institusi tersebut memiliki teknologi yang canggih untuk segera menangkap dan mengungkap pelaku. Menurut dia, semua bukti terjadinya pengeroyokan terhadap dirinya sudah diserahkan kepada Polda Metro Jaya termasuk hasil visum pelipisnya yang luka akibat pengeroyokan tersebut.

"Saya tidak kenal dan tidak bermusuhan dengan pelaku. Ketika saya turun dari mobil di restoran Garuda, mereka langsung memukul saya dari belakang sambil berteriak 'bunuh' 'mati'," ujarnya. Haris menduga dirinya sudah diikuti terduga pelaku sejak keluar dari rumah karena terlihat dari hasil rekaman kamera pengawas (CCTV) yang ada di rumahnya.

Selain itu menurut dia, berdasarkan keterangan petugas keamanan restoran disebutkan bahwa terduga pelaku telah mengikuti Haris sejak tiba di restoran. Dia berharap kejadian tersebut mendapatkan atensi dari pihak kepolisian untuk diusut secara tuntas karena tidak seharusnya kasus pengeroyokan terjadi di era demokrasi dengan melukai seseorang.

Haris mengaku sudah melaporkan kasus pengeroyokan tersebut ke Polda Metro Jaya dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/928/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement