Selasa 22 Feb 2022 10:11 WIB

Saat Messi, Neymar, dan Mbappe Jadi Starter, Persentase Kemenangan PSG Hanya 44 Persen

Sejauh musim ini, ketiga penyerang itu hanya 9 kali jadi starter bersama di PSG.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain (dua kanan) dan rekannya, Lionel Messi dan Neymar, selama sesi latihan, belum lama ini.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain (dua kanan) dan rekannya, Lionel Messi dan Neymar, selama sesi latihan, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar hanya memiliki persentase kemenangan 44 persen saat dimainkan menjadi starter untuk Paris Saint-Germain (PSG) musim ini. Walaupun membentuk trio bomber paling 'mewah' di Eropa, ketiga penyerang itu tidak tampil impresif saat bermain bersama sebagai starter.

Neymar mengalami cedera engkel, yang membuatnya absen dari November 2021 sampai Februari 2022. Sementara Messi absen beberapa pertandingan karena masalah kebugaran dan Covid-19. Artinya, ketiga penyerang itu hanya sembilan kali jadi starter bersama.

Baca Juga

''Kami memerlukan waktu untuk bekerja dan untuk tiga penyerang di depan, harus saling memahami satu sama lain dan bermain dengan baik,'' kata pelatih PSG Mauricio Pochettino, setelah PSG ditahan imbang 1-1 oleh Club Brugge September tahun lalu, dikutip dari Marca, Selasa (22/2/2022).

Menurut Pochettino, masalahnya tidak terletak pada tiga penyerang, tapi ia menyebut timnya harus solid di semua area. Padahal, persentase kemenangan PSG naik menjadi 74 persen, jika Messi, Neymar, dan Mbappe tidak memulai pertandingan bersama-sama di lini serang. Tiga dari empat kekalahan PSG musim ini terjadi saat Messi, Neymar, dan Mbappe menjadi starter.

Pochettino menjelaskan, PSG masih harus menciptakan gerakan otomatis sepanjang waktu di dalam latihan. Tapi ia minta pemainnya jangan hanya kompak saat latihan, tapi juga ketika bertanding.

''Kami berada di titik di mana kami harus mengkombinasikan bakat seperti Kylian Mbappe, dengan hubungan antara Messi dan (Angel) Di Maria atau Messi dan Neymar, yang telah mengenal satu sama lain,'' ucap Pochettino.

Pelatih asal Argentina itu telah mencoba formasi 4-3-3 dan sistem 4-2-3-1. Tapi PSG menelan kekalahan 2-3 dari Nantes akhir pekan lalu. Selain itu kalah 0-2 dari Rennes dan imbang 0-0 atas Marseille. Tapi ketiganya juga berperan saat PSG mengalahkan Manchester City 2-0 di Liga Champions.

Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu mengaku sedang mencari cara yang tepat untuk memainkan Mbappe, Messi, dan Neymar di posisi yang membuatnya nyaman. Beberapa pemainnya juga sadar kalau PSG harus meningkatkan tempo permainan.

''Itu bukan tugas yang mudah. Tapi itu tantangan besar yang kami nikmati. Masa yang indah memiliki kesempatan bekerja dengan pemain-pemain luar biasa ini,'' jelas Pochettino.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement