Selasa 22 Feb 2022 10:50 WIB

Ribut Siapa Gus Miftah di Kanal Wikipedia, Ustadz atau Bukan?

Ada setidaknya 20 editan pada 21 Februari sejak ribut wayang mirip Ustadz Basalamah.

Karakter wayang yang mirip dengan sosok Ustadz Khalid Basalamah (kiri) muncul di pertunjukan wayang yang digelar Gus Miftah di Ponpes Ora Aji. Dalang Ki Warseno memainkan adegan
Foto: Tangkapan layar
Karakter wayang yang mirip dengan sosok Ustadz Khalid Basalamah (kiri) muncul di pertunjukan wayang yang digelar Gus Miftah di Ponpes Ora Aji. Dalang Ki Warseno memainkan adegan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontroversi pergelaran wayang Gus Miftah tak hanya ramai di media sosial, tapi juga kanal Wikipedia. Adu sunting terlihat dari mereka yang pro dan kontra.

Berdasarkan catatan Republika.co.id di riwayat penyuntingan, pada Senin (21/2/2022), ada setidaknya 20 editan yang menjelaskan siapa sebenarnya Miftah Maulana Habiburrahman.  Pada suntingan pertama tanggal tersebut, ada revisi yang menuliskan, "Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah (lahir 5 Agustus 1981) adalah seorang munafik dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.[1][2]."

Baca Juga

Tak lama, kalimat kasar itu kembali direvisi menjadi, "Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah (lahir 5 Agustus 1981) adalah seorang Ustadz dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.[1][2]"

Namun, tak berhenti di sana. Ada lagi pihak yang menghilangkan dan mengedit kata 'ustadz'. "Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Cak Miftah (lahir 5 Agustus 1981) adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.[1][2]"

Adu sunting terus berlanjut. Perselisihan masih masih seputar kata-kata ustadz yang disematkan ke Gus Miftah. Di editan terakhir pada tanggal tersebut kata ustadz disematkan. Pun demikian pada hari ini, kata-kata ustadz disebutkan.

Sebelumnya pergelaran wayang di pondok pesantren Gus Miftah memicu kontroversi karena menampilkan sosok mirip Ustaz Khalid Basalamah. Dalam pergelaran itu, wayang mirip Ustadz Khalid Basalamah dipukul berulang kali hingga akhirnya kalah.

Ustadz Khalid Basalamah menuai kontroversi setelah ceramahnya yang dianggap mengharamkan wayang. Beliau sudah mengklarifikasi dan meminta maaf terkait isi ceramah itu. Menurut dia, tidak ada kata-kata 'haram' dalam ceramah. Hanya, ia berpendapat budaya harus berstandarkan nilai Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement