REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjanji untuk memperkuat kerja sama dengan China. Dia menginginkan bersama Beijing untuk menggagalkan ancaman dan kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA menyatakan pada Selasa (22/2/2022), Kim membuat pernyataan dalam pesan lisan kepada Presiden China Xi Jinping. Pesan itu berisi ucapan selamat atas keberhasilan Olimpiade Beijing Musim Dingin Beijing.
Dalam video ucapan itu, Kim menyinggung bahwa Pyongyang dan Beijing membela serta memajukan sosialisme. "Menggagalkan kebijakan bermusuhan yang tidak terselubung dan ancaman militer AS dan pasukan satelitnya dengan memperkuat kerja sama dan persatuan strategis," kata Kim.
China telah menjadi satu-satunya sekutu utama Korea Utara sejak keduanya menandatangani perjanjian pada 1961. Kim pun tidak lupa memuji Olimpiade karena membuat sejarah. Menurutnya di bawah kepemimpinan Xi Jinping China telah bertahan dalam menghadapi krisis kesehatan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan manuver pasukan musuh.
Korea Utara tidak berpartisipasi dalam Olimpiade yang berakhir pada Ahad (20/2/2022). Dalam surat sebelumnya dari otoritas olahraga pada Januari, Korea Utara menyalahkan kekuatan musuh dan risiko Covid-19 karena tidak dapat hadir. Atlet Korea Utara tidak memenuhi syarat untuk bersaing di bawah bendera nasional setelah negara itu gagal mengirim tim ke Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun lalu. Keputusan tidak mengirimkan perwakilan karena alasan kekhawatiran Covid-19.