REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaksana tugas (Plt) Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Riyadi, mengaku tak mengetahui adanya pengangkatan Rosario de Marshall atau Hercules, sebagai tenaga ahli di Perumda Pasar Jaya. Menurut dia, pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari Pasar jaya.
“Kami belum tahu. Kalau Hercules kami nggak ikut assesment,” kata Riyadi kepada awak media, Selasa (22/2).
Namun demikian, khusus M Rifky atau Eki Pitung, kata Riyadi, dimungkinkan memang telah diangkat menjadi tenaga ahli Perumda Pasar Jaya. Hal itu, katanya, berdasarkan tes assesment yang sempat dilakukan dengan BP BUMD.
Dijelaskan, BP BUMD tidak dilibatkan dalam proses perekrutan mantan preman Tanah Abang itu. “Karena gini, kalau untuk di bawah direksi, itu menjadi kewenangan direksi bukan kewenangan BP BUMD,” jelasnya.
Dia menegaskan, sejauh ini pihaknya masih menunggu laporan pengangkatan tersebut. Namun demikian, prinsipnya, kata Riyadi, hal itu menjadi kewenangan direksi.
“Lalu, sepanjang (pengangkatan) itu diperlukan oleh direksi, ya silahkan karena itu kewenangan direksi,” ucapnya.
Terpisah, M Rifky atau Eki Pitung dan Rosario de Marshall atau Hercules, baru saja diangkat menjadi tenaga ahli Perumda Pasar Jaya dan tenaga ahli di BUMD milik Perumda Pasar Jaya. Menurut Eki, proses fit and proper telah dilakukan mereka berdua selama beberapa waktu terakhir.
“Saya sudah diusulkan oleh Dirut Perumda Pasar Jaya sejak empat bulan lalu, November,” kata Eki kepada Republika, Selasa (22/2/2022).
Dia memerinci, ada tiga tahapan dalam proses fit and proper sebelumnya. Namun demikian, baru pekan lalu kembali ada wawancara dengan pihak Perumda Pasar Jaya.
Khusus pengangkatan Hercules menjadi tenaga ahli oleh Anies Baswedan, menurut Eki, tidak berbarengan dengan dirinya. Sebaliknya, Hercules, dikatakan Eki, diangkat lebih dahulu sebelum pengangkatan dirinya beberapa hari lalu. “Iya, saya dikasih tahu sama Dirut juga kalau Hercules lebih dulu (Hercules) dari saya,” tuturnya.