Selasa 22 Feb 2022 13:26 WIB

Kebon Jeruk Gandeng Dua Universitas Percepat Vaksinasi Booster

Dua gerai vaksin dibangun di Universitas Indonusa Esa Unggul dan Bina Nusantara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tenaga kesehatan memasukan dosis vaksin Covid-19 di SDN Cilandak Barat 04, Jakarta, Selasa (14/12).
Foto: Republika
Tenaga kesehatan memasukan dosis vaksin Covid-19 di SDN Cilandak Barat 04, Jakarta, Selasa (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) melalui Kecamatan Kebon Jeruk menggandeng dua universitas untuk membangun gerai vaksinasi dalam rangka mempercepat pemberian vaksin penguat (booster) kepada masyarakat. Dua gerai vaksin tersebut dibangun di Universitas Indonusa Esa Unggul dan Bina Nusantara.

"Kita juga menjalin kerja sama dengan pihak kampus Bina Nusantara dan Universitas Indonusa Esa Unggul," kata Camat Kebon Jeruk, Saumun saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Saumun mengatakan, dua gerai vaksinasi tersebut sengaja dibuat di kampus untuk memudahkan masyarakat menjangkau gerai vaksinasi.

Baca Juga

Dua gerai vaksin tersebut sampai saat ini masih beroperasi. Walau demikian, ia menganggap, gerai vaksin di kampus tersebut baru berhasil menjaring rata-rata 100 warga. Warga yang datang masih sedikit karena banyak yang belum mendapat tiket vaksinasi booster dari aplikasi PeduliLindungi.

Saat ditanya jumlah warga di wilayahnya yang sudah mendapatkan vaksin booster, Saumun menyebut, belum mendapatkan data terkini. Meski begitu, menurut Saumun, capaian vaksin dosis satu sudah melampaui 80 persen.

Tercatat ada 1.701.552 warga yang telah divaksin tahap satu dan 1.501.938 warga yang telah menerima vaksin tahap dua. Pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster guna meningkatkan kekebalan kelompok (herd immunity).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement