Selasa 22 Feb 2022 15:41 WIB

Wagub Beri Rp 100 Juta ke Ponpes Miftahul Khoirot yang Terbakar

Bantuan sebagai bentuk kepedulian dan silaturahmi pemerintah kepada pesantren.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyerahkan bantuan uang Rp 100 juta kepada Ponpes Miftahul Khoirot, Karawang.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyerahkan bantuan uang Rp 100 juta kepada Ponpes Miftahul Khoirot, Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebakaran terjadi di Pesantren Miftahul Khoirot yang berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang pada Senin (21/2) yang menewaskan delapan orang santrinya. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang sering kali disapa sebagai Panglima Santri ini langsung melihat kondisi Pesantren Miftahul Khoirot pada Selasa (22/2/2022).

“Kepada keluarga besar Pesantren Miftahul Khoirot, dimana ada bencana kebakaran yang meninggal delapa orang. Kami yakin yang meninggal adalah para syuhada (mati syahid) semuanya karena beliau sedang berada di jalan Allah,” ujar Uu.

Uu berharap, keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan sabar. Karena, hal ini merupakan takdir dari Allah SWT. Selain itu, para korban pun meninggal dalam keadaan yang suci di tengah bencana dan sedang menghafal Alquran.

Dengan adanya tragedi ini, Uu memberikan bantuan kepada Pondok pesantren Miftahul Khoirot serta warga sekitar yang terkena dampak dari kejadian ini berupa uang yang ia harap dapat membuat pesantren lekas pulih.

“Pemerintah hari ini sebagai bentuk kepedulian dan bentuk silaturahmi memberikan bantuan sebanyak Rp 100 juta untuk pembangunan atau apapun yang dibutuhkan Pesantren. Jangan dibandingkan kerugian, tapi ini bentuk silaturahmi kami kepada kyai dan ulama. Karena Pemerintah butuh kyai dan ulama,” kata Uu.

Selain itu, Uu mengatakan, dirinya akan memberikan bantuan kepada korban yang berada di sekitar Pondok Pesantren Miftahul Khoirot sebesar Rp 2,5 juta. “Saya memberikan bantuan Rp 100 juta untuk pesantren dan Rp 2,5 juta untuk para korban yang berada di sekitaran pesantren,” kata Uu.

Uu berharap, dengan terjadinya tragedi ini, masyarakat tidak merasa takut untuk menyekolahkan anak-anaknya di semua pesantren, khususnya di Pesantren Miftahul Khoirot ini. “Jadi, jangan ada anggapan di sini tidak aman, namanya bencana mau sehebat apapun teori kita, mau sehebat apapun kewaspadaan kita, kalau Allah sudah menakdirkan seperti itu siapa yang bisa menahan,” kata Uu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement