Selasa 22 Feb 2022 18:07 WIB

Partai India Unggah Kartun Sejumlah Pria Muslim Digantung

Bharatiya Janata Party unggah kartun pria muslim berpeci digantung

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Perayaan kemenangan Partai Narendra Modi, Bharatiya Janata Party dalam pemilu India
Foto: AP Photo/Manish Swarup
Perayaan kemenangan Partai Narendra Modi, Bharatiya Janata Party dalam pemilu India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Perusahaan media sosial Twitter telah menghapus gambar kartun yang menggambarkan sejumlah pria Muslim berpeci digantung menggunakan tambang. Kartun itu diunggah akun partai Perdana Menteri India Narendra Modi, yakni Bharatiya Janata Party (BJP), unit negara bagian Gujarat barat.

Kartun tersebut diunggah BJP Gujarat barat setelah pengadilan khusus di sana menjatuhkan hukuman mati kepada 38 terpidana kasus pemboman yang mengguncang kota Ahmedabad pada 2008. Saat mengunggah kartun itu, akun BJP Gujarat barat menuliskan kata-kata “Satyamev Jayate (Kebenaran Sendiri Menang)” dan “Tidak ada belas kasih bagi pelaku teror”.

Konten kartun tersebut seketika memicu gelombang kritik dan protes di media sosial India. Masyarakat menilai BJP telah mengampanyekan sentimen anti-Muslim. "Kartun digunakan secara luas dalam genosida orang Yahudi di Jerman dan Tutsi di Rwanda. Kami mengharapkan tidak ada yang lebih baik dari BJP, tetapi haruskah kita berasumsi bahwa ini menarik bagi pemilih BJP?" kata tokoh Muslim India sekaligus anggota parlemen, Asaduddin Owaisi, lewat akun Twitter pribadinya, Senin (21/2), dikutip laman TRT World.

Partai oposisi utama pemerintahan Narendra Modi, yakni Indian National Congress (INC), turut mengkritik BJP atas konten kartun tersebut. “Jadi iklan kebencian terhadap Muslim didukung oleh BJP di Gujarat. Twitter telah menghapusnya. Ini India Baru?" tulis juru bicara INC Sanjay Shah.

Shah mengatakan, semua warga India yang telah memilih BJP dan Narendra Modi adalah pemangku kepentingan dalam disintegrasi demokrasi sekuler India. Sementara itu, BJP Gujarat membantah anggapan bahwa mereka menentang komunitas mana pun.

"Kami tidak berniat menargetkan komunitas mana pun melalui sketsa. Itu didasarkan pada foto-foto narapidana yang diterbitkan oleh surat kabar. Tetapi elemen anti-sosial melaporkannya dan dihapus oleh Twitter serta platform lain juga," kata penanggung jawab urusan media di BJP Gujarat Yagnesh Dave saat diwawancara Anadolu Agency.

Pada 26 Juli 2008, serangkaian 21 ledakan bom mengguncang Ahmedabad, ibu kota komersial Gujarat, dalam rentang waktu 70 menit. Insiden itu menewaskan 57 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement