REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Cepatnya haringan yang ditawarkan oleh teknologi 5G memiliki potensi manfaat yang luas. Salah satunya dalam teknologi kendaraan dan sistem pengaturan lalu lintas.
Dikutip dari Daily Star pada Selasa (22/2), kehadiran jaringan dengan high-speed networks membuat mobil bisa memanfaatkan data dari sensor dan membagikan informasinya kepada kendaraan lain.
Hal ini dinilai membuat kendaraan nantinya bisa berkomunikasi dengan kendaraan lain. Jika hal ini diterapkan dalam sebuah smart city, maka nantinya tak diperlukan lagi lampu merah di tiap persimpangan jalan.
R&D Planning Chief Nippon Telegraph and Telephone, Atsushi Koizumi mengatakan, ritme lalu lintas di persimpangan jalan nantinya bisa diatur lewat data atau sinyal yang dikirm oleh kendaraan.
"Hal ini juga ditunjang oleh sensor dan on board camera yang bisa menggambarkan kondisi lalu lintas di persimpangan," kata Atsushi Koizumi.
Dengan begitu, lalu lintas di persimpangan bisa dilalui dengan waktu yang lebih optimal. Selain itu, lanjutnya, penerapan jaringan 5G dalam sistem yang terkoneksi ini juga bisa menunjang peningkatan keselamatan jalan raya.
Sistem lalu lintas yang terkoneksi ini sebenarnya telah diterapkan dalam dunia penerbangan. Terutama dalam pengaturan dalam penggunaan landasan.
Lewat komunikasi antar pesawat dan air traffic control, maka penggunaan landasan di bandara bisa dilakukan secara bergantian dan aman. Sebab, setiap pesawat selalu melakukan komunikasi untuk menentukan slot untuk mendarat dan untuk lepas landas.